REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kasus penyerangan terhadap pemain kembali terjadi di sepak bola Indonesia. Setelah kasus yang menerpa Persib Bandung, kali ini kasus yang nyaris serupa menimpa tiga pemain Pro Duta Medan.
Seperti dilansir Timnas Garuda, kejadian itu terjadi usai pertandingan Indonesian Premier League (IPL) antara tuan rumah PSIR Rembang melawan tamunya Pro Duta. Laga di Stadion Krida, Rembang, itu berakhir untuk kemenangan 1-0 untuk tim tamu.
Gol dicetak oleh Christian Lenglolo pada menit ke 11 melalui tendangan penalti. Saat babak kedua dimulai, para pemain Pro Duta terus mengepung tuan rumah dengan serangan bertubi tubi. Tapi berkat kesigapan kiper PSIR Nanda Pradhana, beberapa kali mampu mementahkan tendangan striker lawan. Akhirnya kedudukan 1–0 bertahan sampai wasit membunyikan peluit panjang.
Usai laga, sejumlah pemain Pro Duta, termasuk kiper asingnya Denis Romanovs langsung memprotes wasit Sunaryo Joko dan hakim garis, karena merasa dirugikan. Aksi tersebut menyulut kemarahan penonton. Beberapa panpel pertandingan juga ikut merangsek masuk. Baku hantam sempat terjadi sekitar tiga menit, tetapi berhasil dikendalikan aparat kepolisian.
Manajer PSIR Rembang, Siswanto mengaku Pro Duta adalah lawan berat, ia bersyukur timnya bisa meraih kemenangan. Soal insiden adu pukul yang diduga melibatkan Panpel, Siswanto menuding tim lawan terlalu manja. Sedikit sedikit protes wasit, sehingga memancing emosi pendukung PSIR Rembang. Namun pihaknya menyesalkan peristiwa tersebut, seraya berharap lain kali panpel tetap menahan diri.
Pelatih Pro Duta Medan, Slamet Riyadi menuturkan setelah pertandingan, pihaknya langsung melapor kepada Polres Rembang, karena ada tiga orang pemainnya terkena pukulan Panpel.Kalau insiden di dalam lapangan, menurut Slamet tidak masalah. Tetapi begitu sudah merembet keluar lapangan, Slamet berpendapat selayaknya dibawa ke proses hukum.
Setelah menang 1 – 0, PSIR Rembang masih menyisakan satu pertandingan kandang lagi, sebelum putaran pertama kompetisi IPL berakhir, yakni PSLS Lhokseumawe Nanggroe Aceh Darussalam, pekan depan.