Jumat 28 Jun 2013 21:10 WIB

Arkeolog Temukan Mumi Perempuan di Makam Kuno Peru

Mumi (ilustrasi)
Foto: good-times.webshots.com
Mumi (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, LIMA -- Sebuah makam kerajaan yang berisi mumi wanita berhasil digali para arkeolog di Peru. Penemuan makam itu membongkar tabir tentang Kerajaan Wari yang memerintah Andes jauh sebelum penerus mereka terkenal, yakni Suku Inca.

"Untuk pertama kali dalam sejarah arkeologi di Peru kami menemukan sebuah makam kerajaan milik budaya dan kerajaan Wari," kata kepala arkeolog Milpsz Giersz, seperti disadur dari Reuters.

Para peneliti mengatakan, temuan itu akan membantu mereka menyatukan kehidupan di Andes beberapa abad sebelum munculnya kerajaan Inca, yang ditulis dengan rinci oleh penakluk Spanyol. Pekuburan itu digali beberapa bulan lalu di piramida di pesisir El Castillo de Haurmey, sekitar 229 kilometer arah utara dari Lima, dengan menemukan banyak emas, keramik serta 63 kerangka yang diperkirakan berusia 1.300 tahun.

Para peneliti mengatakan, kebanyakan jenazah yang ditemukan di ruang kubur adalah mumi perempuan dalam posisi duduk tegak, menunjukkan kedudukan yang tinggi. Sehingga kuat dugaan kaum perempuan di Kerajaan Wari memiliki kedudukan lebih tinggi dari yang diperkirakan sebelumnya.

"Para perempuan itu dikuburkan dengan memakai anting-anting logam yang semula diperkirakan sebagai perhiasan yang hanya dikenakan kaum pria," kata arkeolog Patrycja Przadk.

Ahli sejarah meyakini Wari yang memerintah antara tahun 600 hingga 1.100 adalah masyarakat pertama yang bersatu dari suku-suku yang tersebar di pegunungan Andes-Peru masa kini. Sosiolog bioarkeolog, Wieslaw Wieckowski mengatakan, enam kerangka tidak dibungkus kain dan tampaknya adalah orang yang dikorbankan bagi mumi para petinggi.

"Ada orang-orang yang dilemparkan ke makam sebelum makam itu ditutup rapat," katanya.

Mereka tergeletak tengkurap dan kakinya berpencar ke arah berbeda. Para arkeolog mengatakan kepada National Geographic, mereka melanjutkan pekerjaan dengan diam-diam karena khawatir terhadap para perampok kubur yang mungkin dapat menguras situs itu.

sumber : Antara/Reuters
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement