REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Indonesia menargetkan penurunan angka pengangguran 5,5 hingga 5,8 persen pada akhir tahun 2013.
“Pemerintah terus berupaya untuk menurunkan pengangguran dengan membuka lapangan pekerjaan baru baik di bidang formal maupun informal," kata Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Menakertrans), Muhaimin Iskandar pada keterangan pers yang diterima Republika Jumat (28/6).
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), tingkat pengangguran per Februari 2013 mencapai 7,17 juta orang atau 5,92 persen dari jumlah angkatan kerja di Indonesia yang mencapai 121,2 juta orang.
Menurut Muhaimin target penurunan pengangguran hingga level 5,5 persen–5,8 persen pada tahun 2013 cukup realitas dengan asumsi pertumbuhan ekonomi di kisaran 6,8 persen- 7,2 persen di mana setiap 1 persen pertumbuhan ekonomi tercipta 350.000 kesempatan kerja.
Salah satu kebijakan yang diambil untuk mewujudkan target itu adalah adalah menyelenggarakan program aksi Gerakan Penanggulangan Pengangguran (GPP) di berbagai daerah di Indonesia dalam rangka menurunkan angka pengangguran menjadi 5,1 persen pada tahun 2014.
Muhaimin mengatakan pemerintah optimistis dapat menurunkan angka pengangguran secara bertahap. Meski, ia menyadari dibutuhkan komitmen dalam bentuk usaha yang serius dari seluruh kalangan yakni instansi pemerintah, dunia usaha dan seluruh komponen masyarakat.
Salah satunya adalah dengan meningkatkan SDM dengan membangun kompetensi tenaga kerja yang memiliki daya saing guna perluasan kesempatan kerja. "Yang lebih utama lagi bagimana kita dapat mengembangkan jiwa kewirausahaan pada pencari kerja tendidik," katanya.