REPUBLIKA.CO.ID, BOYOLALI -- Kaum tani di lereng Gunung Merapi tak bisa berbuat banyak menghadapi ulah hewan kera. Serangan hewan primata semakin merajalela, memakan tanaman sayur dan buah yang ada di sana. Tak ada upaya lain menghadapi ganasnya kera kecuali cara manual. Ini dilakukan dengan cara memasang jaring perangkap. Atau kalau tidak, menghalau rombongan kera dengan suara orang teriak-teriak, hingga hewan lari ketakutan.
Belakangan, petani direpotkan ulah hewan kera. Banyak tanaman buah dan sayur rusak, sebagian ludes dimangsa hewan. Ini mengakibatkan petani gagal panen dan merugi hingga ratusan juta. Gagal panen setidaknya dialami warga Desa Jemowo, Kecamatan Musuk, Kabupaten Boyolali, dan sekitarnya. Menurut Kepala Desa Jemowo, Untung Widada, sekitar 20 hektar pertanian ladang warga yang ludes diserang kera. Padahal, ladang yang diserang tersebut umumnya sudah siap panen.
''Serangan kera ini, terutama pada ladang warga yang berada di tepi jurang yang dalam. Sementara, kebanyakan ladang warga justru berada di tepi jurang tersebut, mengingat Desa Jemowo berada diantara dua jurang yang cukup besar. Sehingga serangan kera pun tak terelakkan,'' kata Untung Widodo.