REPUBLIKA.CO.ID, MUSIRAWAS Kabut asap dari Provinsi Riau hingga saat ini belum menyelimuti wilayah Kabupaten Musirawas, meskipun ada kelihatan memutih berupa embun pagi.

Selama kemarau akhir-ahkir ini belum ditemukan titik api dalam skala besar, terlebih daerah itu mulai diguyur hujan lebat, kata kepala Dinas Kehutanan Kabupaten Musirawas Nawawi dihubungi, Sabtu (29/6).

Ia mengatakan, sebelumnya wilayah itu menjadi sumber asap dari wilayah sumsel karena pembakaran lahan perkebunan masyarakat dan perkebunan besar cukup luas.

Setelah perusahaan perkebunan besar di wilayah itu diperingatkan untuk tidak melakukan pembakaran hutan saat membuka areal kebun baru, maka sumber asap makin berkurang bahkan sangat minim.

Sedangkan lahan kebun masyarakat hingga saat ini tetap melakukan pembakaran, namun jumlahnya tidak luas sehingga tidak memproduksi asap berlebihan.

Para pengusaha perkebunan besar di wilayah itu saat ini membuka areal baru menggunakan alat berat dan limbah kayunya bisa dimanfaatkan untuk pupuk alami. "Namun demikian kami tetap memantau saat musim kemarau dan melakukan pendekatan dengan pemilik perkebunan besar, supaya mereka tidak melakukan pembakaran lahan,"katanya.

Kabag Humas Pemkab Musirawas Edy Zainuri mengatakan, diwilayah itu terdapat lahan gambut bila ada petani atau perkebunan besar membakar lahan pada musim kemarau, maka daerah itu berpotensi menghasilkan asap.

"Kami juga mengimbau seluruh masyarakat dan perkebunan besar di wilayah itu, supaya tidak melakukan pembakaran hutan ketika  musim kemarau tiba," ujarnya.

Ikuti Whatsapp Channel Republika