REPUBLIKA.CO.ID,TEHERAN -- Presiden terpilih Iran, Hasan Rohani berjanji akan lebih 'lunak' ketika berhadapan dengan dunia Internasional. Lebih tepatnya, Rohani mengatakan Iran membutuhkan pendekatan yang lebih hati-hati dan terbuka dalam program nuklir mereka.
Dalam pidato yang disiarkan televisi milik Pemerintah Iran, dilaporkan Al Jazirah, Rohani mengatakan Iran akan menjalin interaksi dan dialog dengan negara lain dalam posisi yang sama. Pembicaraan dan hubungan itupun dibangun dengan prinsip menghormati dan saling percaya.
Ia juga meminta semua pihak menahan diri dari ketegangan dan membangun batasan. Serta menghormati hak dan kehormatan Iran. Meski begitu Ia juga mengingatkan bahwa Teheran hanya akan membangun hubungan jika kepentingan Teheran dihormati.
Ia juga memperingatkan negara lain yang salah menilai kekuatan Iran kini membayar besar ketidaktahuan mereka. Terkait program nuklir, mantan Kepala Negosiasi nuklir Iran ini menyatakan negara menerima cobaan berat akibat sanksi dunia internasional. Oleh karena itu Iran harus menghadapi ini semua dengan tabah dan percaya diri.
Rohani mengatakan, kemenangan dia pada pemilihan 14 Juni kemarin mendorong harapan besar bagi masyarakat yang tak menginginkan hubungan keras dengan Barat. Begitu juga bagi mereka yang ingin menghilangkan nuklir Iran.
Al Jazirah menilai sejauh ini pendekatan yang dilakukan Rohani jauh lebih baik dibandingkan Mahmoud Ahmadinejad. Dimana Iran malah mendapatkan sanksi lebih besar dibandingkan era sebelumnya.