REPUBLIKA.CO.ID, JATIMULYA -- Bentrokan antar warga pribumi dan pendatang kembali terjadi di Jalan Kalimalang Kilometer 37 Jatimulya, Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi. Bentrokan diduga melibatkan warga pribumi dan warga pendatang.
"Ini sebenarnya lanjutan dari bentrokan dini hari tadi antara warga pribumi dan warga pendatang yang mayoritas berasal dari etnis Ambon," kata Kepala Kepolisian Resort (Kapolres) Bekasi Kabupaten, Komisaris Besar Polisi (Kombes Pol), Isnaeni Ujiarto saat dihubungi Republika, Ahad (30/6).
Pada pukul 02.00 WIB Sabtu (29/6) dini hari warga pribumi mendatangi warga pendatang. Isnaeni menduga aksi yang terjadi sejak siang hingga sore tersebut merupakan aksi balas dendam dari warga pendatang.
Saat warga pendatang tersebut akan mendatangi pemukiman warga pribumi, pihak aparat kepolisian pun menghalau mundur agar tidak terjadi bentrokan. Warga pendatang ketika itu sudah membawa perlengkapan seperti senjata tajam dan bom molotov.
Mengenai kabar adanya korban tewas dalam bentrokan ini, Isnaeni mengatakan pihaknya masih menyelidiki terkait informasi tersebut. "Memang benar ada informasi korban tewas dalam bentrokan ini. Namun, sampai saat ini aparat kepolisian bersama warga masih mencari keberadaan jasad korban tersebut," ujarnya.
Hingga berita ini diturunkan, Isnaeni menuturkan, lokasi bentrokan masih dijaga ketat oleh aparat Polres Kabupaten Bekasi, personil dari Kepolisian Sektor (Polsek) Tambun bersama beberapa personil gabungan dari TNI.