Selasa 02 Jul 2013 16:23 WIB

Tak Hanya Telur, Harga Daging Ayam Pun Ikut Naik

Rep: Alicia Saqina/ Red: Dewi Mardiani
Jelang Ramadhan harga daging ayam meroket
Foto: Agus Bebeng/Antara
Jelang Ramadhan harga daging ayam meroket

REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Tak hanya telur ayam yang kini harganya terus merambat naik, ternyata harga daging ayam pun turut meningkat. Sejumlah pedagang daging ayam di beberapa pasar tradisional di Kota Depok, Jawa Barat, menyatakan, harga daging ayam sekarang sudah Rp 45 ribu per ekor.

Pedagang daging ayam di Pasar Depok Jaya, Kelurahan Depok Jaya, Kecamatan Pancoran Mas, Jafar, mengatakan kenaikan harga daging ayam ini sudah terjadi hampir dua minggu yang lalu. ''Iya, harga ayam lagi naik ini. Dari awal sekitar Rp 35 ribu, kini Rp 45 ribu per ekor,'' katanya, Selasa (2/7), saat ditemui di lapak losnya berjualan.

Jafar menjelaskan, kenaikan harga daging ayam ini mengingat di minggu depan umat Islam sudah dihadapkan pada Ramadhan. Selain itu, harga kenaikan juga disebabkan oleh tak terlalu banyaknya ketersediaan ayam di kandang-kandang besar penyuplai pedagang. ''Sekarang barang (ayam) pun tidak full kayak dulu. Ini pasti akan naik terus sampai Lebaran,'' katanya.

Sama seperti Jafar, pedagang ayam lainnya, Ipah mengatakan, harga jual daging ayam kini sedang tinggi-tingginya. Ia mengatakan, biasanya sangat jarang terjadi lonjakan harga ayam yang seperti ini. ''Biasanya Rp 35 ribu, sekarang seekor sudah Rp 45 ribu. Saya rasa tidak hanya karena mau puasa, tapi juga karena BBM naik.''

Pelaksana tugas Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Depok, Agus Suherman, mengatakan memang jelang Ramadhan ini pihaknya pun turut memantau lonjakan harga segala kebutuhan bahan pokok di pasaran. ''Kami terus memantau dan mengawasi harga bahan pokok agar tidak terlalu melonjak,'' ujarnya.

Penetapan atas keputusan harga semua bahan pokok, kata dia, kewenangannya ada di pemerintah pusat. Pengontrolan harga bahan pokok di lapangan ini pun dilakukan, agar daya beli masyarakat pun tetap baik dan publik tak dirugikan.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement