REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Peredaran narkoba di Indonesia sangat mengkhawatirkan. Sekarang membeli narkoba di Indonesia seperti membeli kacang goreng karena saking mudahnya menemukan penjual narkoba.
Wakil Kepala Polda Metro Jaya, Brigjen Pol Sujarno mengatakan, kondisi geografis negara Indonesia menjadi pemicu utama lolosnya peredaran narkotika ke Indonesia. "Ini terkait garis pantai Indonesia yang panjang," katanya, Rabu (3/7).
Sujarno menjelaskan, selain garis pantai yang panjang, kondisi geografis Indonesia terdiri dari perairan dan banyak pulau. Sehingga, jaringan peredaran narkotika internasional mudah memasuki Indonesia.
Menurut Sujarno, dari banyaknya pulau, panjangnya garis pantai dan didominasi perairan, membuat terciptanya pelabuhan-pelabuhan gelap yang tidak terpantau. Pelabuhan gelap tersebut hanya diketahui sejumlah kecil orang, terutama nelayan yang sekian kali menjadi pengantar barang haram tersebut. "Nelayan mengetaui jalan tikus dan pelabuhan gelap tersebut," katanya.
Sujarno mengakui, pihaknya tidak dapat memantau pelabuhan gelap tersebut karena terkait jumlahnya yang banyak dan tersebar serta letaknya yang masih 'kabur'.
Polisi menamakan pelabuhan gelap tersebut dengan pelabuhan 'tikus', sebab tidak ada petugas bea cukai yang menjaganya. Karenanya, Sujarno meminta masyarakat yang dekat dengan garis pantai di seluruh Indonesia, melaporkan kepada polisi jika menemukan aktifitas mencurigakan.
Informasi dari masyarakat, kata Sujarno,sangat berguna karena masih merabanya pihak kepolisian mengenai datangnya narkotika melalui pelabuhan gelap tersebut. "Kita minta masyarakat berperan aktif," katanya mengakhiri.