Rabu 03 Jul 2013 18:20 WIB

Ini Pemicu Narkoba Banyak Beredar di Indonesia

Rep: Wahyu Syahputra/ Red: Karta Raharja Ucu
 Barang bukti narkoba saat digelar di Direktorat Tindak Pidana Narkoba Bareskrim Polri, Jakarta Timur, Rabu (19/6).   (Republika/ Yasin Habibi)
Barang bukti narkoba saat digelar di Direktorat Tindak Pidana Narkoba Bareskrim Polri, Jakarta Timur, Rabu (19/6). (Republika/ Yasin Habibi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Peredaran narkoba di Indonesia sangat mengkhawatirkan. Sekarang membeli narkoba di Indonesia seperti membeli kacang goreng karena saking mudahnya menemukan penjual narkoba.

Wakil Kepala Polda Metro Jaya, Brigjen Pol Sujarno mengatakan, kondisi geografis negara Indonesia menjadi pemicu utama lolosnya peredaran narkotika ke Indonesia. "Ini terkait garis pantai Indonesia yang panjang," katanya, Rabu (3/7).

Sujarno menjelaskan, selain garis pantai yang panjang, kondisi geografis Indonesia terdiri dari perairan dan banyak pulau. Sehingga, jaringan peredaran narkotika internasional mudah memasuki Indonesia.

Menurut Sujarno, dari banyaknya pulau, panjangnya garis pantai dan didominasi perairan, membuat terciptanya pelabuhan-pelabuhan gelap yang tidak terpantau. Pelabuhan gelap tersebut hanya diketahui sejumlah kecil orang, terutama nelayan yang sekian kali menjadi pengantar barang haram tersebut. "Nelayan mengetaui jalan tikus dan pelabuhan gelap tersebut," katanya.

Sujarno mengakui, pihaknya tidak dapat memantau pelabuhan gelap tersebut karena terkait jumlahnya yang banyak dan tersebar serta letaknya yang masih 'kabur'.

Polisi menamakan pelabuhan gelap tersebut dengan pelabuhan 'tikus', sebab tidak ada petugas bea cukai yang menjaganya. Karenanya, Sujarno meminta masyarakat yang dekat dengan garis pantai di seluruh Indonesia, melaporkan kepada polisi jika menemukan aktifitas mencurigakan.

Informasi dari masyarakat, kata Sujarno,sangat berguna karena masih merabanya pihak kepolisian mengenai datangnya narkotika melalui pelabuhan gelap tersebut. "Kita minta masyarakat berperan aktif," katanya mengakhiri.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا قُمْتُمْ اِلَى الصَّلٰوةِ فَاغْسِلُوْا وُجُوْهَكُمْ وَاَيْدِيَكُمْ اِلَى الْمَرَافِقِ وَامْسَحُوْا بِرُءُوْسِكُمْ وَاَرْجُلَكُمْ اِلَى الْكَعْبَيْنِۗ وَاِنْ كُنْتُمْ جُنُبًا فَاطَّهَّرُوْاۗ وَاِنْ كُنْتُمْ مَّرْضٰٓى اَوْ عَلٰى سَفَرٍ اَوْ جَاۤءَ اَحَدٌ مِّنْكُمْ مِّنَ الْغَاۤىِٕطِ اَوْ لٰمَسْتُمُ النِّسَاۤءَ فَلَمْ تَجِدُوْا مَاۤءً فَتَيَمَّمُوْا صَعِيْدًا طَيِّبًا فَامْسَحُوْا بِوُجُوْهِكُمْ وَاَيْدِيْكُمْ مِّنْهُ ۗمَا يُرِيْدُ اللّٰهُ لِيَجْعَلَ عَلَيْكُمْ مِّنْ حَرَجٍ وَّلٰكِنْ يُّرِيْدُ لِيُطَهِّرَكُمْ وَلِيُتِمَّ نِعْمَتَهٗ عَلَيْكُمْ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ
Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu hendak melaksanakan salat, maka basuhlah wajahmu dan tanganmu sampai ke siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kedua kakimu sampai ke kedua mata kaki. Jika kamu junub, maka mandilah. Dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, maka jika kamu tidak memperoleh air, maka bertayamumlah dengan debu yang baik (suci); usaplah wajahmu dan tanganmu dengan (debu) itu. Allah tidak ingin menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, agar kamu bersyukur.

(QS. Al-Ma'idah ayat 6)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement