REPUBLIKA.CO.ID,TAKENGON -- Gempa susulan masih terjadi di Takengon, Kabupaten Aceh Tengah hingga, Kamis (4/7) pukul 14.30 WIB. Salah seorang pengungsi Sari mengatakan gempa susulan membuat warga mendirikan tenda di lapangan dan meninggalkan rumah. "Pulang ke rumah cuma untuk mandi saja," ujarnya saat dihubungi Republika, Kamis (4/7) malam.
Sari yang berprofesi sebagai bidan ini berinisiatif membeli tenda untuk menampung lima keluarga di lingkungannya. Ia mengaku tidak ada posko bantuan yang berdiri karena warga masih bisa membeli kebutuhan sehari-hari. Tercatat empat rumah rubuh di ibu kota kabupaten Aceh Tengah ini.
Selain itu hujan dan cuaca dingin menyergap pengungsi sejak pertama gempa hingga Rabu (3/7) malam. Namun tidak ada pengungsi di daerahnya yang menderita sakit. "Kita prioritaskan bayi-bayi disini agar tidak hipotermia," ungkapnya.
Sari mengaku mendapat informasi daerah yang lebih parah ada di kecamatan Cetol, Kabupaten Takengon. Disana hampir semua bangunan rata dengan tanah. "Infonya belum ada yang nyebut bantuan," ungkapnya.
Sari sendiri belum meninjau lokasi terparah karena mengaku trauma saat terjadi gempa bumi dan tsunami Aceh 2004 silam.