REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO -- Koalisi yang mendukung tindakan militer untuk menggulingkan Muhammad Mursi dari kursi presiden Mesir, menunjuk seorang teknokrat sebagai Perdana Menteri interim Mesir.
Penasihat presiden Mesir, Ahmed al-Muslimani mengatakan kepada televisi swasta OnTV, pengacara bisnis Ziad Bahaa Eldin (48 tahun) kemungkinan bakal menjadi PM sementara.
Presiden interim Mesir, Adly Mansour setuju penunjukan teknokrat sebagai PM. Setelah menunjuk PM interim, kemungkinan, Mesir juga bakal memiliki wakil presiden sementara.
Jika ditunjuk sebagai PM sementara, Baha Eldin memikul tanggungjawab besar membawa Mesir kembali bersatu, setelah Negeri Cleoprata itu dilanda kerusuhan.
Bahaa Eldin memiliki karier panjang dan terhormat sebagai pengacara bisnis. Ia telah bekerja untuk serangkaian firma hukum, termasuk di Washington, sebelum menjadi penasihat kementerian ekonomi Mesir pada 1997.
Ayah dua putra itu terjun ke dunia politik pada 2011 setelah Revolusi Musim Semi-terinspirasi Arab 2011 yang menggulingkan presiden otokratis lama Hosni Mubarak.
Berita pengangkatannya kemungkinan terjadi setelah 'hari kebingungan' tentang siapa yang akan menjadi PM sementara, setelah pihak Salafi Al-Nour menolak tugas itu diberikan kepada mantan pengawas Sekjen PBB, ElBaradei.