REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Hatta Rajasa mengatakan ketersediaan bahan pokok dari sisi pasokan cukup. Meskipun demikian, Hatta mengakui terjadinya kenaikan harga pada kisaran lima persen pada sejumlah komoditas seperti cabe, ayam dan lain-lain.
"Ini kita kendalikan dengan cara mempercepat suplai bagi keperluan stok dalam negerinya tidak cukup," ujar Hatta kepada wartawan, Senin (8/7).
Hatta pun tak menampik akan adanya importasi sejumlah komoditas untuk mengatisipasi lonjakan inflasi. Dalam kesempatan yang sama, wartawan menanyakan lonjakan harga daging sapi di sejumlah lokasi. Bahkan di Depok, Jawa Barat, dikabarkan harga daging sapi telah menembus Rp 120 ribu per kg. Menanggapi pertanyaan itu, Hatta mengatakan, "Itulah sudah tiga bulan yang lalu saya bilang. Tambah stok, tambah stok, kok masih lelet juga?," ucapnya.
Dalam rapat koordinasi pertengahan bulan lalu, Hatta mengatakan pemerintah melakukan sejumlah antisipasi untuk menjaga tingkat inflasi. Antisipasi dikhususkan pada komponen harga pangan bergejolak (volatile food) yang kerap mengakibatkan lonjakan inflasi. "Oleh sebab itu, penting kita jaga suplai dan stabilitas harga," ujar Hatta.
Hatta menjelaskan, posisi stok beras Bulog sampai saat ini berada di posisi 2,98 juta ton. Selain itu, Bulog juga akan mengamankan stok daging sapi melalui importasi tiga ribu ton. Selain pemerintah, Hatta menyebut Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) juga siap melakukan stabilisasi harga.