REPUBLIKA.CO.ID,MEDAN--Kepolisian memperketat pengamanan di sejumlah objek vital di Sumatera Utara menyusul peristiwa kerusuhan dan pembakaran di Lapas Tanjung Gusta, Medan yang menyebabkan ratusan nara pidana (napi) kabur.
"Pengamanan objek-objek vital seperti bandara, terminal, pelabuhan," kata Kabag Penerangan Satuan Mabes Polri Kombes Pol Rana S Permana di Jakarta, Sabtu.
Dia mengatakan, meski demikian, status keamanan tidak ditingkatkan. Polri bekerja sama dengan para Kapolda di Sumatera untuk terus meningkatkan upaya pencarian para napi yang masih buron. "Mereka sweeping untuk membantu ?Polda Sumut," katanya.
Selain itu Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Mabes Polri pun turut dikerahkan mengingat adanya napi kasus terorisme yang kabur.
Dari sembilan napi teroris yang kabur, pihak kepolisian telah berhasil menangkap lima orang. Kelimanya berinisial AN, AA, JM, GM, BK. "Yang sudah tertangkap lima orang, sedang empat orang lagi masih dalam pengejaran," katanya.
Dari 212 orang napi yang melarikan diri dari Lapas Tanjung Gusta pada Kamis malam (11/7), sebanyak 85 orang telah berhasil ditangkap kembali.
Peristiwa tahanan kabur dan kebakaran Lapas Kelas I Tanjung Gusta dipicu karena keributan di lapas tersebut yang terjadi karena air dan listrik mati pada Kamis (11/7) pada pukul 05.00 WIB dan pukul 17.30 WIB.