Jumat 19 Jul 2013 10:38 WIB

Korban Banjir Kesulitan Air Bersih

Banjir (ilustrasi)
Foto: rri.co.id
Banjir (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID,KENDARI--Warga korban banjir di sejumlah permukiman penduduk di Kota Kendari, Sulawesi Tenggara, kesulitan mendapatkan air bersih.

Salah seorang warga Perumnas Andonohu, Kota Kendari, Kaim (27), di Kendari, Jumat mengatakan, warga di Perumnas saat ini sangat membutuhkan air bersih untuk kebutuhan memasak dan minum sedangkan air sungai yang keruh perlu proses penjernihan dengan batu tawas yang mulai langka.

"Kami warga Perumnas sudah mencari batu tawas ke sejumlah pasar tradisional di Kota Kendari, namun para penjual batu tawas kehabisan stok," katanya.Menurut Kaim, pascabanjir surut, belum ada warga yang memasok batu tawas di sejumlah pasar tradisional.

"Kata pedagang di pasar Andonohu yang biasa menjual batu tawas, permintaan batu tawas pasca banjir cukup tinggi, stok yang tersedia habis diborong sejumlah pembeli," katanya.

Pascabanjir yang melanda sejumlah permukiman penduduk di Kota Kendari Selasa (16/7) lalu, sumber air bersih warga di sejumlah permukiman mengalami kekeruhan. Akibatnya, warga yang menjadi korban banjir kesulitan mendapatkan air bersih untuk memenuhi kebutuhan memasak dan minum.

Sebelumnya, Gubernur Sultra, H Nur Alam mengatakan banjir yang melanda wilayah Kota Kendari dan beberapa kabupaten lain di provinsi ini, kali ini merupakan yang terparah sepanjang sejarah.

Di Kota Kendari, selain menyebabkan sejumlah jembatan putus dan ruas jalan rusak, juga air bah merendam sekitar 60 persen permukiman warga.

Sedangkan di Konawe Selatan menurut gubernur, banjir meluluhlantakan sejumlah infrastruktur jalan dan menghanyutkan sejumlah jembatan termasuk jembatan Laea, jembatan yang menghubungkan Ponggulaku - Ambesea dan Kota Kendari.

sumber : antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement