REPUBLIKA.CO.ID, PEKANBARU -- Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Riau mengatakan, National Oceanic and Atmospheric Administration (NOAA) mendeteksi ada sembilan titik api di sejumlah wilayah di Provinsi Riau.
"Tujuh dari sembilan titik api berlokasi di wilayah Rokan Hilir, dana dua titik lainnya di Bengkalis," kata peneliti BMKG Riau, Warih Budi Lestari, kemarin. Dikatakannya, titik api yang terdeteksi NOAA itu tampak sejak Sabtu sore, pukul 16.00 WIB dan diperkirakan bakal bertambah jumlahnya.
Dari pengamatan BMKG, prakiraan cuaca memperlihatkan bahwa setidaknya 10 dari 12 wilayah di Riau mengalami curah hujan yang rendah. Malahan, sepuluh wilayah di Riau dalam kondisi cuaca yang panas terik. Kesepuluh wilayah itu adalah Rokan Hulu, Bengkalis, Siak, Kampar, Pelalawan, Rokan Hilir, Kuantan Singingi, Kepulauan Meranti, Dumai, dan Pekanbaru.
Sementara itu, dua wilayah lainnya, Indragiri Hilir dan Indragiri Hulu diharapkan mendapatkan hujan lokal ringan pada malam dan dini hari. Menurut Warih, rendahnya curah hujan di Riau disebabkan oleh berkurangnya awan di atas provinsi tersebut.
"Dalam kondisi tertentu, dimungkinkan sekali munculnya titik api dan bisa berkembang lagi, karena kurangnya curah hujan di sejumlah wilayah Riau," katanya.
Hal ini, kata dia, dimungkinkan dengan kondisi suhu rata-rata dan suhu udara maksimum di sejumlah daerah di Riau berkisar 35 derajat celsius di siang hari dan 29 derajat celsius di malam hari. "Untuk mencegah kejadian kabut asap, warga seharusnya tidak membakar lahan untuk perkebunannya."