REPUBLIKA.CO.ID, MERAK -- Kereta api ekonomi AC Krakatau yang melayani rute Merak-Madiun mulai hari ini resmi beroperasi. Peresmian pengoperasian kereta tersebut dilakukan oleh Menteri Perhubungan Evert Erenst Mangindaan dengan menekan tombol sirine di Stasiun Merak, Rabu (24/7).

Ada dua rangkaian kereta api Karakatau yang beroperasi. Tiap rangkaian terdiri dari delapan gerbong untuk penumpang biasa yang berkapasitas 80 tempat duduk tiap gerbong dan dua gerbong yang dilengkapi fasilitas penyandang cacat atau lansia yang berkapasitas 64 tempat duduk. Tarif untuk menaiki kereta ini yaitu Rp 180 ribu.

KA Krakatau akan dioperasikan melalui jalur selatan, melewati Madiun - Solo - Yogya - Kroya - Purwokerto - Cirebon - Jakarta - Merak dengan waktu tempuh 16 jam.

Mangindaan mengatakan, kereta tersebut sengaja dinamakan Krakatau agar identik dengan kota yang menjadi tujuan kereta tersebut. Sementara, biaya yang dikeluarkan untuk pengadaan dua rangkaian kereta tersebut yakni Rp 78,3 miliar yang bersumber dari dana APBN.

Menurut dia, kehadiran KA Krakatau ini semakin memantapkan sistem antarmoda transportasi di Merak. Sebab, letak Stasiun Merak tepat berdampingan dengan Pelabuhan Merak. Dengan demikian, masyarakat dari Sumatera ketika menyebrang dari pelabuhan bisa langsung naik kereta ke kota-kota di Jawa.

"Dengan berkurangnya penumpang dari Sumatera ke Jawa yang menggunakan bis, kepadatan lalu lintas bisa kita kurangi," ujarnya yang didampingi Gubernur Banten Ratu Atut Chosiyah.

KA Krakatau selanjutnya diserahkan pada PT KAI untuk dioperasionalkan.

Humas PT KAI Sukendar Mulya mengatakan, pada pengeoperasian perdana KA Krakatau hari ini sudah ada 172 tiket yang terjual. Menurut Sukendar, khusus pada bulan Ramadhan kali ini, penumpang KA Krakatau akan mendapatkan takjil saat berbuka dan makanan saat sahur.

Ikuti Whatsapp Channel Republika