REPUBLIKA.CO.ID, NUNUKAN---Harga cabai kecil di Kabupaten Nunukan Kalimantan Utara turun drastis akibat kurangnya minat warga setempat mengonsumsi selama buan suci Ramadhan 1434 Hijriyah. Asri, pedagang bumbu masak di Pasar Yamaker, mengakui sejak empat hari terakhir ini harga cabai kecil mengalami penurunan drastis dari Rp 70.000 menjadi Rp 50.000 per kilogram.
Menurut dia, biasanya harga menurun ketika terjadi pasokan yang cukup besar dari distributor di Sulawesi Selatan. Tetapi saat ini, pasokan dari daerah itu tidak ada namun harga tetap merosot tajam. Ia menjelaskan, penurunan harga ini selain dipengaruhi pasokan cabai kecil dari Tawau Malaysia dengan harga yang cukup rendah yakni Rp 35.000-Rp 37.000 per kilogram juga kurangnya konsumsi masyarakat selama bulan puasa ini.
Hal yang sama disebutkan, Kamisa, pedagang cabai kecil asal petani Kabupaten Nunukan sendiri. Perempuan tua itu menyatakan, harga cabai kecil asal Nunukan turun menjadi Rp 40.000-Rp 50.000 per kilogram dari harga sebelumnya sempat mencapai Rp 75.000 per kilogram. Tingginya harga cabai kecil asal Nunukan, kata Kamisa, karena masih segar dan belum membusuk.
Kemudian, Saniasa, pedagang bumbu masak di Pasar Inhutani Kabupaten Nunukan, pada hari itu menyatakan, harga cabai sekarang ini turun drastis walaupun pasokan masih kurang dari Sulawesi Selatan. "Harga cabai (kecil) turun karena jarang pembeli. Mungkin masyarakat jarang yang mengonsumsi selama bulan puasa ini," ungkap dia.