REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Rektor ITB, Prof Dr Ahmaloka, menyatakan kampus ITB di Jatinangor, Kabupaten Sumedang, akan lebih fokus mengembangkan akademik ilmu-ilmu hayati.
"Kampus ITB Jatinangor nanti akan mengembangkan akademik ilmu hayati seperti rekayasa pertanian, perhutanan, bio enginering dan program studi lain yang terkait 'life scienties'," kata Akhmaloka di Bandung, Minggu.
Kampus ITB yang berdampingan dengan kampus IPDN di Kecamatan Jatinangor, Kabupaten Sumedang, berdiri megah dengan arsitektur khas kampus ITB.
Kampus ITB Jatinangor terdiri dari gedung kuliah umum, auditorium dengan kapasitas 500 mahasiswa, dan laboratorium teknologi. Ada juga hutan pendidikan 'Gunung Geulis Program' yang merupakan kerja sama dengan Kementerian Kehutanan.
Selain itu, di tanah seluas 47 hektar tersebut terdapat 'landsciping', 'water treatment plane' atau danau kecil dengan desain guna mencegah banjir ke area bawah kampus dan "mikrohydro".
"Peresmian penggunana kampus ini formalnya sudah jalan satu tahun lalu. Infrastruktur kami sudah siapkan, namun pembangunannya perlu ditata lebih baik lagi,'' katanya. ''Harapannya semua ini tidak hanya berguna bagi warga kampus tapi juga masyarakat, bangsa dan negara."