Senin 29 Jul 2013 15:27 WIB

Menlu: Kalau Benar Sadap SBY, Australia Langgar Tata Krama Internasional

Rep: Esthi Maharani/ Red: Mansyur Faqih
Marty Natalegawa
Foto: Reuters/Kham
Marty Natalegawa

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menlu Marty Natalegawa mengatakan berita media Australia yang menyebut rombongan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) disadap oleh Australia di London, Inggris perlu dikonfirmasi. Namun, ia menegaskan jika berita tersebut benar dan sesuai fakta maka sangat memprihatinkan. 

"Seandainya betul, itu sesuatu yang sangat memprihatinkan dan sangat melanggar tata karma hubungan internasional," katanya di kantor presiden, Senin (29/7). 

Ia mengatakan sudah meminta konfirmasi kepada Inggris terkait berita media Australia. Dalam berita tersebut dikatakan meski Australia mendapatkan keuntungan dari hasil penyadapan, tetapi prosesnya dibantu dan dilakukan oleh intelijen Inggris dan Amerika Serikat. 

"Dari pihak Inggris kita sudah meminta konfirmasi kebenaran berita ini. Ini kan beritanya masih di pihak ketiga," katanya. 

Sementara itu, Marty mengatakan belum mendengar reaksi resmi dari SBY. Ia juga enggan membahas tentang kerugian yang mungkin diderita Indonesia. "Kita masih mencoba mengkonfirmasi kebenaran berita tersebut," katanya. 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini

Apa yang paling menarik bagi Anda tentang Singapura?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement

Rekomendasi

Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement