Selasa 30 Jul 2013 15:53 WIB

Rekaman Kaburnya 12 Tahanan di Rutan Baloi Batam Bocor

Rep: Bilal Ramadhan/ Red: Djibril Muhammad
 Dua tahanan kabur Polsek Cempaka Putih, Suwardi dan Suprio (tengah), berhasil ditangkap kembali setelah kabur dari sel tahanan.
Foto: Antara/Zabur Karuru
Dua tahanan kabur Polsek Cempaka Putih, Suwardi dan Suprio (tengah), berhasil ditangkap kembali setelah kabur dari sel tahanan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebanyak 12 tahanan narkotika melarikan diri dari Rumah Tahanan (Rutan) Baloi Batam pada 17 Juli 2013 lalu. Rekaman CCTV terkait kaburnya para tahanan ini bocor di kalangan media, bahkan sudah diunduh di laman situs Youtube.

Berdasarkan rekaman CCTV itu, peristiwa kaburnya para tahanan di Rutan Baloi Batam ini terjadi pada pukul 07.28 WIB. Rekaman pertama menunjukkan empat ruangan sel tahanan di rutan tersebut.

Di sana terlihat satu petugas Rutan yang sedang menunggu para tahanan di depan pintu ruang sel yang pertama. Kemudian dua tahanan yang sedang membawa gayung yang berisi sabun, sepertinya usai mandi, ingin masuk ke ruangan sel tahanan itu.

Namun bukannya masuk ke sel tahanan, dua tahanan ini malah memegangi seorang petugas rutan ini. Lalu kepala petugas Rutan dibenturkan ke pintu sel yang terbuat dari besi. Tiga tahanan lain yang berada di dalam sel tahanan pun ikut keluar membantu rekannya untuk melumpuhkan petugas Rutan.

Akhirnya petugas Rutan ini dapat disergap dan dibawa masuk ke dalam sel tahanan. Dari keterangan Kepala Sub Direktorat Komunikasi Ditjen Pemasyarakatan, Akbar Hadi Prabowo, petugas Rutan ini disekap di dalam sel tahanan dan dipukuli dengan besi dari kaki tempat tidur.

Rekaman ini terus memperlihatkan satu tahanan terlihat keluar sel dengan membawa sebatang kayu dan diikuti dengan belasan tahanan lainnya serta terlihat adanya pembicaraan untuk melarikan diri dari rutan.

Rekaman CCTV kemudian berpindah di lapangan yang berada di depan ruang sel tahanan. Di sana terlihat ada pos jaga yang memisahkan sel tahanan dan lapangan tenis dengan sebuah pintu. Tiga petugas di pos jaga langsung lari terbirit-birit setelah diserbu belasan tahanan. Pintu pemisah juga dibiarkan terbuka.

Akan tetapi ada satu petugas di pos jaga berupaya untuk mengejar beberapa tahanan yang telah keluar melalui pintu pemisah ini. Petugas ini juga kembali ke pos jaga untuk menutup pintu pemisah dan menghubungi petugas lain dengan menggunakan HT (Handy Talky).

Dua petugas yang sebelumnya dikejar para tahanan kembali lagi dengan berlari ke pos jaga tersebut. Bahkan salah satu petugas sampai tergelincir persis di depan pintu pemisah. Petugas ini langsung lari berlawanan arah sedangkan satu petugas berhasil masuk ke pos jaga dan mengunci pintu pemisah.

Tujuh tahanan berusaha membuka pintu pemisah tersebut dengan memukulkan kayu yang dipegang seorang tahanan kepada petugas jaga melalui jeruji pintu. Pintu pun dapat didobrak dan petugas jaga kembali berlari menyelamatkan diri.

Rekaman CCTV kemudian berpindah di pintu utama rutan. Beberapa pegawai terlihat berada di pintu utama ini. Kemudian ada satu petugas jaga seperti mengabarkan kepada para pegawai ini terkait para tahanan yang 'mengamuk'. Para pegawai ini langsung berlarian.

Beberapa petugas jaga juga dikejar oleh para tahanan yang salah satunya membawa kayu. Belasan tahanan ikut keluar dari pintu utama. Rekaman CCTV berpindah ke depan Rutan Baloi yang memperlihatkan para pegawai yang diikuti belasan tahanan melarikan diri ke luar rutan.

Peristiwa kaburnya 12 orang tahanan ini berjalan cepat, hanya sekitar tiga menit. Rekaman CCTV hingga kaburnya 12 orang tahanan ke luar Rutan Baloi berhenti pada pukul 07.31 WIB. Saat dikonfirmasi, Akbar Hadi mengaku belum mengetahui bocornya rekaman ini.

"Saya belum tahu, karena di kantor tidak bisa lihat youtube," kata Akbar Hadi kepada Republika, Selasa (30/7).

Dari 12 tahanan yang melarikan diri dari Rutan Baloi Batam, lima di antaranya sudah berhasil ditangkap dan sisanya masih dinyatakan buron.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement