REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO -- Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa, Catherine Ashton mengunjungi Kairo untuk mendesak pembebasan tahanan politik. Termasuk mantan presiden Muhammad Mursi yang masih ditahan dan keberadaannya tidak diketahui sejak digulingkan pada 3 Juli. Selasa kemarin, Ashton meninggalkan Kairo setelah bertemu Mursi selama dua jam. Dia mengatakan Mursi dalam kondisi baik dan bisa mengakses informasi dan berita.
"Jika orang dalam posisi pemimpin dan ditahan secara politik, maka butuh diperhatikan, karena membuat orang bersama untuk menemukan jalan ke depan, membangun kepercayaan antarwarga merupakan hal penting untuk masa depan," ujarnya dikutip Al-Arabiya.
Ashton menggambarkan Mursi sebagai orang penting. "Saya menjajikan dia, saya tidak akan merepresentasikan pandangannya karena dia tidak dalam posisi melawan saya jika saya salah, dan saya ingin berdiskusi bagaimana dia memandang situasi," ujarnya.
Dalam kunjungan dua hari di Kairo, Ashton mengatakan Uni Eropa akan terus berupaya memediasi untuk mengakhiri krisis Mesir. "Saya akan kembali untuk membuat keputusan tepat. Kekerasan apa pun harus dihentikan," ujarnya.