REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Pimpinan Pusat (PP) Al-Irsyad Al-Islamiyyah mengutuk keras pembantaian ratusan warga sipil pendukung Mohammed Mursi di Mesir.
Ketua Umum PP Al-Irsyad KH. Abdullah Djaidimendesak militer untuk membebaskan Mursi dan mengembalikan posisinya sebagai presiden. "Karena Mursi menjadi presiden secara demokratis," ujar Abdullah dalam pesan tertulisnya kepada ROL, Rabu (31/7).
Abdullah menyebut militer Mesir melakukan tindakan biadab dan memalukan dengan membunuh warga sipil tak bersenjata. "Pembunuhan warga Mesir adalah kejahatan kemanusiaan besar."
Al-Irsyad juga mendesak Organisasi Kerjasama Islam (OKI), Uni Eropa dan PBB untuk tinggal diam menyikapi permbantaian itu. "Sikap diam mereka melukai perasaan kaum Muslim dan semokrasi," ungkapnya.
Kudeta militer terhadap Mursi dalam pandangan Abdullah adalah tindakan memalukan. Dimana pihak yang kalah dalam pemilu tidak bisa menerima kekalahan mereka lantas merekayasa sebuah kudeta.