Rabu 31 Jul 2013 22:50 WIB

Banyak Guru di Sumsel Belum Strata Satu

Rep: Maspril Aries/ Red: Dewi Mardiani
Pendidikan strata satu (ilustrasi)
Foto: yeppopo.wordpress.com
Pendidikan strata satu (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, PALEMBANG -- Di Sumatra Selatan (Sumsel) masih banyak guru belum mencapai jenjang pendidikan strata satu (S1). Data Dinas Pendidikan setempat mencatat, sampai pertengahan 2013 masih ada 39 persen guru belum menjalani pendidikan S1.

“Dari jumlah tersebut yang terbesar belum pendidikan S1 adalah guru sekolah dasar dan madrasah ibtidaiyah. Banyak faktor menyebabkan mereka belum menjalani pendidikan S1 seperti karena mereka tinggal jauh dari perkotaan sehingga enggan melanjutkan pendidikan,” kata Widodo Kepala Dinas Pendidikan Sumsel, Rabu (31/7).

Gubernur Sumsel, Alex Noerdin, kepada para guru yang belum menjalani pendidikan S1 mengimbau mereka untuk segera melanjutkan ke jenjang strata satu, karena Pemerintah Provinsi Sumatra Selatan telah mempersiapkan program beasiswa untuk guru yang melanjutkan pendidikan sarjana. “Program beasiswa itu sudah lama ditawarkan kepada guru supaya bisa membantu mereka memenuhi syarat mendapatkan sertifikasi,” kata Alex Noerdin.

Menurut Widodo,  setiap tahun Pemerintah Provinsi Sumsel mengalokasikan anggaran sekitar Rp14 miliar khusus untuk memberikan beasiswa bagi 7.000 - 8.000 guru. “Kita ingin mereka ini segera meningkatkan jenjang pendidikan minimal S1 dan paling lambat Juli 2014. Mereka dapat memilih kuliah di Universitas Terbuka,” ujarnya.

Dari sekitar 39 guru yang belum berpendidikan S1, sekitar 15 persen rata-rata berusia 54-56 ke atas. Kepada para guru yang belum menyesuaikan pendidikan ke jenjang S1, Kepala Dinas Pendidikan Sumsel mengingat, “Apa bila sudah sampai batas waktu yang ditentukan mereka tetap tidak berpendidikan S1 maka mereka bisa saja akan dijadikan pejabat struktural,” katanya.

Data guru di Dinas Pendidikan Sumsel, untuk guru TK/RA dari 4.379 orang yang sudah S1 sebanyak 3.018 orang (68,92 persen), guru SD/MI sebanyak 63.497 orang 27.027 orang sudah S1 (42,56 persen). Sisanya, guru SMP/MTs 23.244 orang yang sudah S1 20.232 orang (87,04 persen), guru SMA/MA 15.939 orang yang sudah S1 14.325 orang (89,87 persen), dan guru SMK sebanyak 3.482 orang yang sudah berpendidikan S1 sebanyak 3.351 orang (96,24 persen).

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰبَنِيْٓ اٰدَمَ لَا يَفْتِنَنَّكُمُ الشَّيْطٰنُ كَمَآ اَخْرَجَ اَبَوَيْكُمْ مِّنَ الْجَنَّةِ يَنْزِعُ عَنْهُمَا لِبَاسَهُمَا لِيُرِيَهُمَا سَوْاٰتِهِمَا ۗاِنَّهٗ يَرٰىكُمْ هُوَ وَقَبِيْلُهٗ مِنْ حَيْثُ لَا تَرَوْنَهُمْۗ اِنَّا جَعَلْنَا الشَّيٰطِيْنَ اَوْلِيَاۤءَ لِلَّذِيْنَ لَا يُؤْمِنُوْنَ
Wahai anak cucu Adam! Janganlah sampai kamu tertipu oleh setan sebagaimana halnya dia (setan) telah mengeluarkan ibu bapakmu dari surga, dengan menanggalkan pakaian keduanya untuk memperlihatkan aurat keduanya. Sesungguhnya dia dan pengikutnya dapat melihat kamu dari suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka. Sesungguhnya Kami telah menjadikan setan-setan itu pemimpin bagi orang-orang yang tidak beriman.

(QS. Al-A'raf ayat 27)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement