CANBERRA -- Asosiasi Pertahanan Australia (ADA) menepis kemungkinan sejumlah pesawat B-2 Stealth Bombers milik Angkatan Udara Amerika Serikat akan menggunakan basis Angkatan Udara Australia (RAAF).
Majalah Foreign Policy mengutip Jenderal Herbert ‘Hawk’ Carlisle, yang menyiratkan bahwa AS mungkin akan mengirimkan pesawat-pesawat pengebom canggih ke Northern Territory, Australia, dengan menggunakan sistem rotasi.
Carlisle, yang menjabat ketua USAF Operations di kawasan Pasifik, menyampaikan secara garis besar sebuah strategi memperkuat keberadaan pertahanan udara AS di Asia Tenggara dan Pasifik.
Menurut dia, strategi tersebut awalnya akan melibatkan pesawat-pesawat tempur jet dan di masa depan juga akan melibatkan pesawat-pesawat pembom.
Namun Directur ADA Neil James mengatakan, kecil kemungkinan pesawat B2 Stealth bombers akan ditempatkan di luar AS, meskipun pesawat-pesawat tempur AS pasti akan dikirim ke Australia utara dalam rangka misi pelatihan. “Hanya ada 18 (B-2 Stealth Bombers) di seluruh armada Angkatan Udara AS, karena (pesawat tersebut) mahal sekali,” katanya.
“Seluruhnya ditempatkan di Amerika Serikat dan…kebijakan AS menyatakan bahwa (pesawat-pesawat itu) tidak ditempatkan di markas-markas Amerika yang di luar wilayah Amerika,” kata Neil James.