REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Berdikari menyatakan siap untuk menjamin pasokan daging sapi pada 2014. "Insya Allah kami siap. Sampai akhir tahun ini saja pengadaan sapi sudah mencapai 13 ribu ekor, apalagi dua tahun mendatang jumlahnya akan bertambah," kata Direktur PT Berdikari Librato El Arif usai penandatanganan kerja sama dengan PT Bank Rakyat Indonesia (BRI) di Jakarta, Kamis (1/8).
Librato mengatakan dari segi infrastuktur pihaknya siap untuk menjamin pasokan tersebut. Dia menjelaskan pihaknya menyediakan kandang untuk 500-750 peternak yang masing-masing diberi tugas untuk mengurus 10 ekor sapi. "Jadi, biasanya sapi-sapi dipelihara di rumah mereka sebagai tabungan, hanya dua ekor, kalau ini mereka sapinya dibawa ke kandang yang sudah kita sediakan untuk dipelihara secara komunal," paparnya.
Namun, dia mengatakan kandang untuk kapasitas dan target 13.000 ekor sapi tersebut masih banyak yang kosong. "Kita kan istilahnya baru 'putar kunci' pada bulan Mei ini, ke depannya Insya Allah bisa terus bertambah," katanya.
Dia mengatakan pihaknya juga telah diimbau oleh Kementerian BUMN untuk memfokuskan dan bertanggung jawab di sektor peternakan. "Untuk program-program pemerintah, seperti swasembada pangan kan harus ada institusinya, kalau peternakan itu binaan tidak mencakup bisnis. Jadi, untuk bisnis daging, kami siap sebagai BUMN yang bertanggung jawab," ujarnya.
Dia juga menyatakan siap apabila Kementerian Pertanian dan Kementerian Perdagangan melakukan intervensi pasar terhadap harga daging sapi. Librato juga menargetkan ketersediaan 26 ribu sapi potong untuk 2014, terutama untuk kebutuhan Ramadhan dan Hari Raya. "Kita harapannya target selalu 'double size'," katanya.
Dia mengatakan untuk bibit sapi diusahakan dari lokal, namun pihaknya akan mempertimbangkan untuk bibit impor. Librato juga mengatakan akan menambah rumah potong hewan (RPH) modern masing-masing satu di provinsi tertentu, seperti di Sumatra Barat, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Sulawesi Tengah.