REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Hari Raya Idul Fitri menjadi moment untuk pemerataan sosial, menyusul derasnya uang yang mengalir dari pusat-pusat perekonomian ke berbagai penjuru negeri.
Pendapat itu disampaikan Analis Prapancha Research Rendy Mahesa di Depok, Jawa Barat, Senin (5/8). "Bisa dibilang momen Lebaran bukan hanya memberikan berkah secara spiritual namun juga berkah secara sosial," katanya.
Ia mengatakan, aktivitas perekonomian yang sebelumnya terpusat di kota-kota besar mengalami pemerataan ke daerah-daerah sebagaimana tak pernah terjadi di momen-momen lain. "Namun, bertambahnya pemudik setiap tahun juga menunjukkan kian besarnya tenaga-tenaga kerja dari daerah yang terserap ke kota-kota besar," ujarnya.
Hal ini menunjukkan masih belum meratanya pembangunan di negeri ini sehingga orang-orang mesti pergi ke kota untuk mencari penghidupan. Dapat disimpulkan, di satu sisi, Lebaran menjadi momen pemerataan kesejahteraan. Selama Lebaran aktivitas konsumsi secara masif juga tersebar di berbagai daerah, bukan hanya di kota-kota besar.
Namun di sisi lain, masih kata Rendy, Lebaran juga menjadi 'teguran tahunan' yang mengingatkan kita pembangunan dan kesejahteraan di negeri ini belum terdistribusi secara merata. Untuk itu ia berharap agar proses pembangunan juga terjadi di daerah-daerah atau desa-desa sehingga masyarakat pedesaan tidak lagi mengandalkan pekerjaan di perkotaan saja.
"Kalau ada pekerjaan di desa mereka tentunya memilih tinggal di desa," tutupnya.