REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR - Hingga Sabtu (10/8) sore, ombak di selat Bali tetap tinggi. Hal itu membuat kapal-kapal ferry yang beroperasi di lokasi itu harus mengikat mobil-mobil muatannya.
"Rasanya saya kapok menyeberang dengan kapal laut," kata Farhan, warga asal Negara, Bali.
Dikatakannya, setiap bulan Mei-Agustus ombak di selat Bali memang membesar. Tapi kata Farhan, kondisi saat ini sangat berbeda dan ombaknya kian menggila.
"Banyak motor yang terguling karena ombak besar. Makanya motor-motor diikat biar aman," katanya.
Farhan yang tinggal di Negara, menyeberang dari Ketapang menuju Gilimanuk. Dia baru saja kembali dari mengunjungi keluarganya di Banyuwangi.
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement