REPUBLIKA.CO.ID, MANCHESTER--Seorang insinyur perancang software kelahiran Isreael, menembak mati putranya yang baru berusia 9 tahun sebelum membunuh dirinya sendiri di Amerika Serikat.
Ia marah dengan keputusan hak asuh dari pengadilan dan sebelumnya sempat memperingatkan istrinya akan membunuh dirinya atau anak mereka, demikian bunyi dokumen pengadilan.
Penembakan itu terjadi saat lelaki tersebut mengunjungi anaknya di bawah pengawasan pada Ahada (11/8). Pengawas tersebut berada di tempat dan menjadi saksi mata ketika Muni Savyon, 54 tahun, mengambil pistol dan menembak putranya, Joshua Savyon, sebelum akhirnya menembak dirinya sendiri
Pria tersebut sempat mengirim pesan surat elektronik kepada seorang teman yang menyiratkan ia bunuh diri sebelum penembakan berlangsung. Keterangan itu disampaikan oleh tokoh agama setempat, Rabi Levi Krinsky, dari Manchester.
Raby Krinsky mengatakan Savyon mengalami depresi setelah kembali dari pemakaman saudaranya di Israel. Hanya saja pekan lalu, si Rabi melihat tak ada tanda satu pun Savyon mampu melukai dirinya sendiri atau orang lain.