Selasa 13 Aug 2013 06:01 WIB

Jengkel Soal Hak Asuh, Pria Israel Tembak Anak dan Dirinya Sendiri

Pistol/ilustrasi
Pistol/ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, MANCHESTER--Seorang insinyur perancang software kelahiran Isreael, menembak mati putranya yang baru berusia 9 tahun sebelum membunuh dirinya sendiri di Amerika Serikat.

Ia marah dengan keputusan hak asuh dari pengadilan dan sebelumnya sempat memperingatkan istrinya akan membunuh dirinya atau anak mereka, demikian bunyi dokumen pengadilan.

Penembakan itu terjadi saat lelaki tersebut mengunjungi anaknya di bawah pengawasan pada Ahada (11/8). Pengawas tersebut berada di tempat dan menjadi saksi mata ketika Muni Savyon, 54 tahun, mengambil pistol dan menembak putranya, Joshua Savyon, sebelum akhirnya menembak dirinya sendiri

Pria tersebut sempat mengirim pesan surat elektronik kepada seorang teman yang menyiratkan ia bunuh diri sebelum penembakan berlangsung. Keterangan itu disampaikan oleh tokoh agama setempat, Rabi Levi Krinsky, dari Manchester.

Raby Krinsky mengatakan Savyon mengalami depresi setelah kembali dari pemakaman saudaranya di Israel. Hanya saja pekan lalu, si Rabi melihat tak ada tanda satu pun Savyon mampu melukai dirinya sendiri atau orang lain.

Kehidupan adalah anugerah berharga dari Allah SWT. Segera ajak bicara kerabat, teman-teman, ustaz/ustazah, pendeta, atau pemuka agama lainnya untuk menenangkan diri jika Anda memiliki gagasan bunuh diri. Konsultasi kesehatan jiwa bisa diakses di hotline 119 extension 8 yang disediakan Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Hotline Kesehatan Jiwa Kemenkes juga bisa dihubungi pada 021-500-454. BPJS Kesehatan juga membiayai penuh konsultasi dan perawatan kejiwaan di faskes penyedia layanan
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement