Selasa 13 Aug 2013 19:34 WIB

Pengamat: Peluang Demokrat Usung Capres Sendiri Kecil

Rep: M Akbar Widjaya/ Red: Heri Ruslan
Partai Demokrat
Foto: Republika/ Tahta Aidilla
Partai Demokrat

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mengusung calon presiden sendiri di Pemilu 2014 bukan pekerjaan mudah bagi Partai Demokrat. Pasalnya publik kandung mencap Demokrat sebagai partai yang pengurusnya paling banyak tersandung kasus korupsi.

"Saya pesimis Demokrat bisa mengusung capres sendiri," kata Direktur Lembaga Survey Nasional, Umar S. Bakry saat dihubungi Republika, Selasa (13/8).

Umar memprediksi Demokrat tidak akan bisa menembus angka 10 persen dalam pemilu legislatif mendatang. Dalam kondisi itu, hampir bisa dipastikan Demokrat tidak akan mengusung capres pemenang konvensi di Pemilu 2014. Demokrat dan capresnya mau tak mau mesti rela menempati kursi cawapres. "Sangat mungkin Demokrat menjadi cawapres," ujarnya.

Sejak didera berbagai kasus korupsi, trend elektabilitas terus merosot. Umar menyatakan kalaupun Demokrat berhasil mengusung capres hasil konvensi di Pemilu 2014, peluang kemenangannya terbilang kecil. Hal ini karena menurutnya potensi konflik pascapelaksanaan konvensi bisaa menjadi batu sandungan bagi kemenangan Demokrat. "Bisa saja ada penggembosaan dari mereka (peserta konvensi) yang kalah," katanya

Selama ini iklim kontestasi politik di Indonesia belum terbangun secara sehat. Acapkali mereka yang berkontestasi dalam perhelatan politik menerapkan prinsip siap menang tidak siap kalah. Situasi ini menurut Umar bisa terjadi karena kultur masyarakat maupun sistem penyelenggaraan kontestasi yang tidak berjalan fair. "Orang yang kalah cenderung kecewa dan melakukan tindakan kontraproduktif. Tokoh luar partai sangat mungkin mereka melakukan penggembosan," ujarnya.

Kendati begitu, Umar mengakui kecerdikan Demokrat menggelar konvensi. Menurutnya lewat konvensi ini Demokrat bisa mendompleng popularitas dan citra positif para peserta yang memang relatif memiliki jaringan pemilih cukup luas di masyarakat. "Konvensi ini dari awal didesain tujuan utamanya untuk mendongkrak elektabilitas," katanya.

Umar juga bisa mengerti strategi Majelisa Tinggi Demokrat yang baru akan mengumumkan pemenang konvensi pada Mei 2014 pasca pemilu legislatif. Menurutnya strategi ini memungkin Demokrat mengeksploitasi kekuatan para peserta konvensi sekaligus menghindari konflik sebelum pelaksanaan pemilu legislatif. "Karena seluruh peserta konvensi yang punya pengaruh diminta berjuang memenangkan elektabilitas Demokrat. Kalau diumumkan sebelum Pileg yang kalan bisa menggerogoti citra Demokrat," papar Umar.

Sekretaris Majelis Tinggi Partai Demokrat, Jero Wacik menyatakan pihaknya optimis Demokrat bisa menembus suara 15 persen di pemilu legislatif mendatang. "Kita punya optimisme dan kemampuan," katanya.

Jero membenarkan bahwa Demokrat akan memanfaatkan para peserta konvensi untuk menaikan elektabilitas Demokrat. Dia menyatakan sampai saat ini sudah ada lebih 10 tokoh yang bakal mengikuti konvensi capres Demokrat. "Capres sama-sama berjuang mendapat angka yang baik sehingga bisa menjadi capres," ujarnya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement