REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO -- Tiga jurnalis terbunuh saat meliput aksi pengusiran dan pembantaian oleh militer Mesir pada Rabu (14/8) kemarin.
Washington Post melaporkan, pengawas media mendesak pemerintah bentukan militer Mesir untuk menginvestigasi semua penyerangan terhadap Jurnalis dan menuntut pertanggungjawaban.
Mereka pun mengutuk adanya ratusan korban tewas setelah polisi yang didukung dengan kendaraan bersenjata, buldozer dan helikopter mengusir dua kamp pendukung presiden terguling Muhammad Mursi.
Seorang jurnalis Sky News, Mick Deane (61 tahun) ditembak dan mengalami cedera saat meliput aksi kekerasan terhadap kamp demonstran di Kairo. Dia dirawat usai mengalami cedera akan tetapi tewas seketika.
Gulf News melaporkan, seorang jurnalis online, Habiba Ahmed Abdul Alaziz (26 tahun) ditembak hingga tewas di Masjid Raba Al Adawiya di Kairo. Ketika itu, pihak keamanan memukul mundur aksi duduk demonstran pro Mursi.
Berdasarkan laporan Gulf News, Habiba sedang bepergian sendiri. Dia sedang tidak melakukan tugas jurnalistiknya untuk XPRESS, media dimana dia bekerja.
Seorang wartawan Mesir, Ahmed Abdel Gawad juga telas saat meliput aksi pengusiran di Rabaah Al Adawiya. Gawad bekerja di koran Al Akhbar. Persatuan Wartawan Mesir mengonfirmasi kematian Gawad. Hanya, tidak jelas bagaimana dia terbunuh.