REPUBLIKA.CO.ID, BANDAR LAMPUNG – Sebentar lagi, hari Proklamasi Kemerdekaan RI 17 Agustus akan diperingati. Namun, kegiatan 17-an rakyat di beberapa kampung di kota Bandar Lampung, hingga Kamis (15/8), belum jelas.
Biasanya, aktivitas 17-an warga sudah dipersiapkan dua pekan, bahkan sebulan sebelumnya. Warga yang tinggal di Beringin Raya, Kemiling, mengaku belum ada jadwal peringatan acara rakyat 17-an, misalnya, panjat pinang, lari karung, lomba makan kerupuk, dan lari kelereng.
"Sampai sekarang tidak ada pemberitahuan panitia bakal ada acara 17-an di tempat kami," kata Aji, warga Perum Beringin Raya.
Di kampung ini, pada tahun lalu, vakum kegiatan 17-an dalam rangkat memperingati hari kemerdekaan RI. Sebab, 17 Agustus tahun lalu bertepatan masih berlangsungnya bulan puasa Ramadhan. Sementara tahun ini, warga setempat juga sepertinya tidak ada kegiatan 17-an dalam bentuk lomba dan acara hiburan lainnya.
Menurut Aji, biasanya panitia telah mengedarkan proposal untuk meminta kontribusi dana untuk acara 17-an. Ia mengakui kalau di kampungnya belum terbentuk panitia pelaksana 17-an, karena masih dalam suasana Ramadhan dan Idul Fitri.
Kevakuman juga terpantau di Wayhalim. Warga di sini belum menyiapkan acara rakyat untuk 17-an. Mereka masih dalam suasana lebaran Idul Fitri. Menurut Eta, warga Perumnas Wayhalim, setiap 17 Agustus di kampungnya selalu digelar lomba panjat pinang untuk menyemarakkan hari kemerdekaan.
"Sekarang sepertinya biasa-biasa saja, tidak ada kegiatan. Mungkin habis lebaran, jadi warga tidak terfokus ke acara tersebut. Lagi pula masih liburan sekolah, belum ada yang balik kampung," ujar ibu empat anak ini.
Warga di Gedong Air, biasanya menjelang peringatan hari kemerdekaan RI, telah menggelar aksi galang dana di Jalan Imam Bonjol. Tahun ini, tidak ada panitia yang menggelar tempat pengumpulan dana bagi warga yang melintas di jalan ini.