REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kapolri Jenderal Polisi Timur Pradopo menegaskan komitmen Polri untuk berada di barisan terdepan dalam memerangi aksi terorisme. Penegasan itu pascapenembakan sejumlah anggotanya oleh kelompok tidak dikenal beberapa waktu terakhir.
"Saya kira banyak pendapat, tetapi yang jelas Polri adalah yang memerangi paling depan untuk terorisme, saya kira itu bagian dari yang harus kita analisis, sehingga langkah-langkah akan lebih efisien, terutama untuk pengungkapan kasus ini," kata Kapolri di Istana Merdeka, Jakarta, Sabtu (17/8), sebelum mengikuti Upacara Peringatan Hari Ulang Tahun Ke-68 Kemerdekaan RI.
Terkait dengan penembakan anggota Polri, dia mengatakan bahwa jajarannya tengah melakukan menyelidikan untuk mengungkap kasus tersebut. "Tentunya dari langkah-langkah olah TKP dikembangkan mudah-mudahan dalam waktu secepatnya segera terungkap," ujarnya.
Kapolri mengatakan, informasi sekecil apa pun terkait dengan kasus itu akan ditindaklanjuti, termasuk sepeda motor pelaku yang tertinggal di lokasi kejadian. Saat ditanya lebih lanjut apakah pelaku merupakan bagian dari kelompok teroris, dia meminta publik bersabar menanti hasil penyelidikan.
Sebelumnya diberitakan, dua anggota Polsek Pondok Aren tewas tertembak oleh orang tidak dikenal di Jalan Graha Raya, Pondok Aren, Tangerang pada hari Jumat (16/8) pukul 21.30 WIB.
Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol. Rikwanto mengidentifikasi kedua korban itu sebagai Bripda Maulana dan Aipda Kus Hendratma anggota Polsek Pondok Aren. Kombes Rikwanto mengatakan bahwa Aipda Kus Hendratma ditembak di bagian belakang kepala saat akan menghadiri apel peringatan hari kemerdekaan di Polsek Pondok Aren.
Ia menjelaskan, di belakang kejadian itu ada tim buser yang menggunakan mobil jenis Avanza yang berjumlah empat orang dengan arah yang sama melihat kejadian tersebut. Tim buser itu langsung mengejar dan bisa menabrak motor tersebut. Namun, mobil terperosok ke got tanggul jalan.
Menurutnya, pelaku kemudian turun dari motor dan menembak sopir Avanza (Bripda Maulana) yang baru keluar dari mobil. Sebelumnya, teror juga dilakukan orang yang tidak bertanggung jawab dengan tindakan penembakan seorang anggota kepolisian, yaitu Aiptu Dwiyanto yang merupakan seorang anggota Satuan Pembinaan Masyarakat (Binmas) Polsek Cilandak pada hari Rabu (7/8).
Korban ditembak orang tidak dikenal di Depan Gang Mandor Jalan Otista Raya RT 03/11 Sasak Tinggi, Kecamatan Ciputat Kota, Tangerang Selatan, Rabu (7/8) sekitar pukul 04.30 WIB. Dwiyanto tewas setelah tertembus peluru kaliber 9,9 milimeter di bagian kepala sebelah kiri.
Korban berangkat dari rumahnya di Pamulang, Tangerang Selatan, menuju ke Masjid Raya Lebak Bulus, Jakarta Selatan, untuk mengikuti salat Subuh sekaligus mengisi ceramah keagamaan yang diselenggarakan Polsek Cilandak sepanjang Ramadan.
Kejadian lainnya, anggota Satuan Lalu Lintas Polres Metro Jakarta Pusat Aipda Patah Saktiyono (53) juga menjadi korban penembakan dua orang pengendara sepeda motor di Jalan Cirendeu Raya, Ciputat, Sabtu (27/7) sekitar pukul 04.30 WIB.