REPUBLIKA.CO.ID,YOGYAKARTA--Anggota polisi yang ditembak dua pria misterius dekat Mapolsek Pondok Aren, Tangerang Selatan, Aiptu Kus Hendratna dimakamkan di Dusun Cokrodipan Desa Triharjo, Kecamatan Wates, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, Sabtu sore.
Informasi dari keluarga, Traswoyo, adik kandung ibunda korban, pemakaman diawali upacara dipimpin Kapolda DIY Brigjen Pol Haka Astana. Sementara itu suasana duka menyelimuti rumah orang tua korban Aiptu Kus Hendratna, Suratman (70) dan Warjiyah (60).
Kabar meninggalnya Aiptu Kus Hendratna akibat aksi penembakan itu kali pertama diterima oleh sang ibu, Warjiyah, Jumat (16/8) malam sekitar 22.30 WIB. "Saya dapat kabar dari adik saya yang anaknya juga polisi yang bertugas di sana. Saya diberi tahu bahwa anak saya ditembak oleh orang tak dikenal," kata Warjiyah sedih.
Warjiyah mengaku tidak mempunyai firasat apapun. Namun dirinya teringat pernah bermimpi memegang burung dan kemudian lepas sekitar tiga bulan yang lalu. Ia mengatakan pada Jumat sore sempat melakukan komunikasi dengan Kus Hendratma melalui telepon genggam.
"Saya tidak ada firasat, hanya rasanya kemarin seperti mimpi pegang burung warna kuning lepas. Anak saya (kulitnya) kuning. Anak saya sempat telepon kalau mau apel dan pamit salat Magrib," kata dia.
Ayah Aiptu Kus, Suratman, mengatakan terakhir kali Aiptu Kus pulang ke rumah pada Juni lalu. Sedangkan Lebaran ini tidak pulang karena menunggu ibu mertua yang sakit.
Menurut Suratman, Aiptu Kus menjadi polisi sejak tahun 1992, saat itu bertugas di Polda Metro Jaya dan terakhir bertugas di Polsek Pondok Aren. "Anak saya merupakan sosok anak yang baik dan sabar. Anaknya baik, tidak neko-neko," kata dia.
Sebelumnya, Aiptu Kus Hendratna merupakan salah satu dari dua korban penembakan di Pondok Aren, Tangerang Selatan, Jumat (16/8) sekitar pukul 22.00 WIB saat akan apel. Aiptu Kus Hendratna dan rekannya Bripka Maulana meninggal dalam aksi penembakan tersebut.