REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Komunitas Muslim Amerika Serikat (AS) tak lagi berdiam diri ketika peringatan tragedi 9/11 diselenggarakan pada September mendatang. Mereka berencana mengelar aksi damai yang melibatkan jutaan Muslim AS.
Aksi ini dimaksudkan guna mengingatkan kembali hak-hak sipil Muslim AS yang dilanggar selama satu dekade terakhir.
"Kami di Komite Aksi Politik Muslim Amerika (AMPAC) akan merencanakan acara bersejarah bagi 9/11, kami akan menuntut hak mendapat perlindungan pemerintah," demikian pernyataan resmi AMPAC dalam laman resminya seperti dilansir onislam.net, Sabtu (17/8).
Ampac juga menuntut Presiden Barrack Obama untuk memenuhi janjinya terkait tragedi 9/11. Terakhir, Obama diminta agar memberikan laporan 9/11 yang dijanjikan. Tapi karena tidak ditepati, Obama diminta memenuhi janji tersebut.
"Kami baik Muslim dan non-Muslim mengalami trauma. Tapi kami yang Muslim terus menjadi korban sampai hari ini," kata dia.
MD Alam, pendiri AMPAC mengatakan Muslim AS menolak kekerasan dan terorisme sekaligus mendorong persamaan hak seperti apa yang dijamin konstitusi.
"Setiap tahun, kami ingin mengingatkan. Ini merupakan cara kami bagaimana meniru perjuangan warga Afro-Amerika dalam mendapatkan hak-hak sipilnya 1995 silam. Saat itu, kami melih 1.5-2 juta jiwa berdiri memperjuangkan hak mereka," kata dia.