REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Buntut terjadinya penembakan aparat kepolisian di Tanggerang, Jumat (16/8) malam, Polda Jawa Barat bersiaga penuh untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.
Kapolda Jabar Irjen (Pol) Suhardi Alius memerintahkan seluruh jajarannya untuk melakukan razia dan bersiaga penuh. Polda Jabar pun siap menyokong Mabes Polri dan Polda Metro Jaya untuk melakukan pengejaran pelaku kasus penembakan aparat kepolisian di Tangerang.
"Kami langsung respon, saya perintahkan seluruh jajaran melakukan razia. Polsek-polsek dan Polres. Kami gelar terus. Polda Metro Jaya dan Mabes kita bantu untuk pengejaran," ujar Suhardi, usai menghadiri Puncak Peringatan HUT RI ke-68 Tingkat Provinsi Jawa Barat Tahun 2013 di Lapangan Gasibu Bandung, Sabtu (17/8).
Menurut Suhardi, seluruh Polres dan Polsek di Jawa Barat sudah diminta bersiaga. Kekuatan penuh pun dikerahkan agar apa yang terjadi di Tangerang tidak sampai terjadi di wilayah Jabar.
Dikatakan Suhardi, dengan kejadian ini, artinya ideologi dan juga nilai-nilai radikal di masyarakat masih ada. Oleh karena itu, Ia meminta peran serta masyarakat agar ikut membantu mereduksi paham-paham radikal seperti ini.
"Peran serta masyarakat untuk bisa membantu aparat dan mereduksi nilai-nilai radikal di masyarakat juga penting,'' katanya. Sekarang, kata dia, operasi ketupat sudah selesai. Jadi, Polda Jabar akan menggelar kekuatan penuh untuk melindungi aparat dan masyarakat.
Kesiagaan, kata Kapolda, bukan hanya ditingkatkan di markas-markas kepolisian. Tetapi juga di jalanan saat aparat kepolisian melakukan patroli atau tugas lapangan. "Hati-hati kalau malam hari, tapi jangan mencekam juga. Kami siaga seluruh aparat kepolisian,'' katanya.
Menurut Suhardi, aparatnya tidak boleh lengah saat berjaga. Sepertiga kekuatan, sudah mulai dikerahkan untuk menjaga markas dan juga di jalan.