REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) RI, Roy Suryo, mengatakan ajang orientasi studi dan pengenalan kampus (ospek) bisa dijadikan ajang untuk pendidikan karakter awal di kampus.
Namun, Roy menegaskan, ospek bukan ajang untuk pamer kejemawaan dari senior ke juniornya. "Ospek bukan ajang mewujudkan jemawa senior. Tetapi sebagai ajang memberikan teladan bagi junior. Namun, junior juga harus menunjukkan kepatuhan pada seniornya. Itulah interaksi awal di sebuah kampus," ujar Roy saat memberikan orasi ilmiah pada pembukaan masa ospek mahasiswa UNY angkatan 2013/2014, Senin (19/8).
Ospek mahasiswa UNY ini akan berlangsung selama lima hari hingga 23 Agustus mendatang. Dikatakan Roy, interaksi awal antara mahasiswa baru dan seniornya tersebut bisa menjadi ajang pendidikan karakter bagi mahasiswa sendiri. Rasa saling menghargai, menghormati serta kebersamaan bisa dipupuk melalui ajang tersebut.
Rektor UNY, Rochmat Wahab mengatakan, tahun ini ospek di UNY diikuti oleh 5.642 mahasiswa baru (maba) tahun ajaran 2013-2014. Menurutnya, jumlah peminat persaingan masuk UNY semakin tinggi. Tahun 2012, jumlah animo yang ingin kuliah di UNY sebanyak 82.534 orang dan pada 2013 jumlah peminat mahasiswa UNY mencapai sekitar 97.256
"Para maba harus dapat memanfaatkan waktu yang lebih produktif untuk meneruskan prestasi-prestasi pendahulunya" ujarnya.
Dari 5.642 maba tersebut, kata dia, 980 orang menerima beasiswa bidik misi. Sementara itu mahasiswa baru Program Pascasarjana tahun 2013 sebanyak 865 orang yang terdiri atas S2 sebanyak 788 orang dan S3 sebanyak 77 orang.
Dari sisi kinerja kata Rochmat, sejak 2009 hingga 2012 UNY mencapai predikat Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) untuk pengelolaan keuangan selama 4 tahun berturut-turut. Hal ini menggambarkan tingkat keterbukaan dan transparansi serta akuntabilitas pengelolaan keuangan yang baik.
"Pada 2011, UNY memperoleh predikat pelayanan publik prima yang menggambarkan tingkat kepuasan terhadap layanan bagi stakeholders dan tahun tahun 2012 serta 2013," ujarnya menerangkan.
Ikuti Whatsapp Channel Republika