REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menilai di umur diaspora Indonesia yang masih muda, ada pekerjaan rumah yang perlu dilakukan. Utamanya terkait dengan profil diaspora Indonesia sendiri. Sebab, profil diaspora masih belum sepenuhnya dipahami di tanah air.
"Ini kesempatan yang langka bagi rakyat Indonesia di tanah air untuk menyadari dan melihat profil diaspora Indonesia yang sebenarnya. Kita menyadari, profil diaspora ini masih belum sepenuhnya dipahami di tanah air," katanya saat memberikan sambutan sekaligus meresmikan kongres kedua diaspora Indonesia, Senin (19/8).
Ia mengatakan, profil diaspora Indonesia sebagai suatu komunitas global yang besar, yang terdiri dari ratusan komunitas yang tersebar di berbagai kota, negara dan benua, yang jumlah totalnya mungkin sebanding dengan penduduk kota Jakarta.
Profil diaspora Indonesia yang walaupun sangat beraneka-ragam namun umumnya mempunyai ikatan batin dengan Indonesia. "Profil diaspora Indonesia sebagai suatu komunitas dinamis yang padat ilmu, padat
modal, padat jaringan, padat budaya, padat karya," katanya.