Rabu 21 Aug 2013 18:50 WIB

Kapolda Jabar: Kecelakaan Bus Giri Indah Harus Jadi Pelajaran

Rep: Fuji Pratiwi/ Red: Karta Raharja Ucu
 Petugas memeriksa Bus Giri Indah yang mengalami kecelakaan di Desa Tugu, Cisarua, Bogor, Jabar, Rabu (21/8). (Republika/Edwin Dwi Putranto)
Petugas memeriksa Bus Giri Indah yang mengalami kecelakaan di Desa Tugu, Cisarua, Bogor, Jabar, Rabu (21/8). (Republika/Edwin Dwi Putranto)

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Kapolda Jawa Barat, Irjenpol Sugardi Alius mengatakan, kecelakaan Bus Giri Indah harus menjadi pelajaran bagi perusahaan otobus lain untuk mengoreksi diri.

Jalan menuju Puncak yang berkelok-kelok, kata Sugardi, membuat para pengemudi harus memerhatikan kelaikan kendaaan. Suhardi mengatakan penyebab kecelakaan yang menewaskan 18 orang itu masih diusut.

Data kepolisian hingga saat ada korban 12 wanita dan enam pria. Semua korban tewas dibawa ke RS Paru-paru M Goenawan Partowidigdo. Satu korban warga Desa Tugu Utara, Ajid, telah dimakamkan keluarga.

Ke-26 orang termasuk pengemudi bus luka-luka. Tujuh di antaranya dirujuk ke RS di Jakarta. Total penumpang bus sebanyak 54 penumpang. Bus senarusnya hanya diisi harusnya 50 orang.

Tim teknis masih melakukan penyeledikian terhadap kendaraan, prasaran, dan kondisi cuaca saat kejadian. Pengemudi sendiri masih dimintai keterangan di RSPG.

''Saya tadi melintasi jalan dan keadaannya baik. Tinggal dua kemungkinan, kelalaian pengemudi atau ketidaklaikan kendaraan,'' kata Suhardi.

Suhardi menyayangkan musibah ini. Ia menegaskan, jika pengemudi atau perusahaan otobus terbukti lalai, salah satu atau keduanya dapat disanksi berat.

Bus AKAP berpenumpang yang digunakan untuk wisata melanggar aturan. PO akan dimintai keterangan setelah olah TKP.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement