REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO -- Mahasiswa Pascasarjana Universitas Al-Azhar Kairo, Abu Nashar mengatakan, kondisi mahasiswa di Mesir masih dalam kondisi wajar. Menurutnya, langkah evakuasi sebaiknya mempertimbangkan kebutuhan.
Nashar mengatakan, kini situasi keamanan WNI belum dalam kondisi yang memaksa. Mantan ketua Persatuan Mahasiswa Indonesia di Mesir ini mengatakan persoalan logistik lebih mendesak ketimbang masalah keamanan.
"Pemberlakuan jam malam membuat kami dan warga lokal kesulitan bahan pangan. Pasar dan toko-toko kebutuhan belum beroperasi normal," kata Nashar, saat dihubungi ROL, Rabu (21/8).
Sebelumnya, Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Kairo, Mesir, segera mengevakuasi WNI dari Negeri Seribu Menara itu.
Sekertaris II Penerangan Sosial Budaya KBRI Dahlia Kusuma Dewi mengatakan, setidaknya tercatat 200 WNI yang mesti segera direpatriasi. Jumlah tersebut adalah perempuan hamil, dan orang tua juga mahasiswi.
''Perintah evakuasi sudah kami terima. Tapi masih bersifat tentatif, '' kata Dahlia saat dihubungi Republika, Rabu (21/8).