Kamis 22 Aug 2013 09:40 WIB

DPR Anggap Moeldoko Jujur

Rep: Dyah Ratna Meta Novia/ Red: Mansyur Faqih
Jeneral Moeldoko
Foto: Republika/Rakhmawaty La'lang
Jeneral Moeldoko

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anggota Komisi I DPR Syaifullah Tamliha menilai KSAD Jenderal TNI  Moeldoko merupakan calon panglima TNI yang jujur. Ia berani melaporkan kekayaannya pada Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) secara terang-terangan.

Kalau dilihat dari laporan kekayaannya, ujar Syaifullah, wajar kalau hartanya mencapai Rp 36 miliar. "Dulu ia membeli banyak tanah di Joglo, Jakarta Barat. Sekarang tanah di Joglo harganya melambung sangat tinggi, makanya wajar kalau hartanya jadi banyak," ujarnya, Kamis, (22/8).

Ia menilai, lebih baik seperti Moeldoko yang jujur menyampaikan jumlah hartanya secara detil. Dari pada ada pejabat yang mengaku hartanya hanya sedikit, padahal fakta di lapangan jauh lebih banyak dari pada yang dilaporkannya ke KPK.

KPK, terang Syaifullah, beberapa waktu lalu juga sempat mengapresiasi kejujuran Moeldoko. "Beliau tidak hanya pintar tetapi juga pribadi yang jujur sehingga diharapkan bisa bersikap netral di tengah prahara politik menjelang pemilu 2014," terang politisi Partai Persatuan Pembangunan (PPP) tersebut.

Sebelumnya, Moeldoko mengaku wajar kalau memiliki kekayaan seperti saat ini. Harta itu pun dipastikan tidak harus dari hasil korupsi. "Saya kaya juga karena mendapatkan istri anak orang kaya," katanya. 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement