Kamis 22 Aug 2013 17:03 WIB

Kompolnas: Target Penembak Polisi Bisa Meluas ke Masyarakat

Rep: Gilang Akbar Prambadi/ Red: Karta Raharja Ucu
Personil Kepolisian Republik Indonesia
Foto: Republika/ Yasin Habibi
Personil Kepolisian Republik Indonesia

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Seluruh anggota polisi diintruksikan meningkatkan kewaspadaannya ketika bertugas, menyusul belum terungkapnya penembak empat polisi dimana tiga polisi tewas dan satu terluka.

Komisi Kepolisian Nasional mengatakan, empat penembakan yang menewaskan polisi di wilayah Pondok Aren, Tangerang Selatan dan Jakarta Selatan, sudah cukup menjadi peringatan keras bagi pasukan korps tri brata. Terlebih, rentetan penembakan ini terjadi dengan amat brutal dan diyakini dilakukan oleh penembak terlatih yang hingga saat ini belum tertangkap.

Kompolnas berujar, tak salah kiranya bila Polri lebih berkaca dan meningkatkan kehati-hatian kala bertugas. "Polisi harus lebih waspada. Apalagi saat berhadapan dengan pelaku yang diketahui membawa senjata," ujar Komisioner Kompolnas Hamidah Abdurrachman ketika dihubungi ROL, Kamis (22/8).

Dikatakan Hamidah, perlu dicermati Polri, pelaku pembunuhan bisa dari pihak mana saja. Hamidah meminta dugaan kelompok terorisme sebagai dalang di balik penembakan itu jangan buru-buru disimpulkan. Namun satu hal yang perlu Polri fokuskan ialah menyoal kebrutalan para pelaku, mengingat aksi para pembunuh ini yang langsung memuntahkan peluru ke arah kepala anggota kepolisian.

Selain itu perbuatan para pelaku pun terkesan acak memilih korban. Sehingga dapat memengaruhi ketenangan dari setiap anggota polisi yang bertugas.

"Bisa saja targetnya meluas ke masyarakat, tapi ini kan polisi yang disasar. Mudah-mudahan segera dapat diatasi," ujar wanita berkerudung ini.

Seperti diberitakan, tiga nyawa polisi melayang dalam waktu berdekatan tiga pekan terakhir. Pada 27 Juli lalu, Aipda Patah Saktiyono, anggota Satuan Lalu Lintas Wilayah Jakarta Pusat ditembak di kawasan Jl Cirendeu Raya, Ciputat, Tangerang Selatan. Aipda Patah berhasil selamat setelah peluru menembus punggungnya.

Dua pekan berselang, anggota Satuan Pembinaan Masyarakat (Binmas) Polsek Cilandak, Jakarta, Aiptu Dwiyatna, ditembak di kawasan Jl. Otista Raya, Ciputat, Tangerang Selatan. Peluru menghujam kepala Dwiyatna dan membuatnya tewas seketika.

Sempat tenang, Jumat (16/7) Agustus Bripka Maulana dan Aiptu Kus Hendratma, anggota Polsek Pondok Aren, Tangerang Selatan, tewas ditembak saat hendak di jalanan Pondok Aren ketika hendak menunaikan tugasnya sebaga polisi.

Sementara kepolisian masih terus melakukan pengejaran kepada para pelaku. Dalam beberapa penangkapan penjahat pasca penembakan, polisi menelusuri keterkaitan dengan pembunuhan polisi. Misalnya, penangkapan terduga kelompok teroris di Bekasi, Jawa Barat, dan Cipayung, Jakarta Timur pada Selasa (20/8) kemarin yang dari tangan merea ditemukan sejumlah senjata api serta ratusan amunisi.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement