Sabtu 24 Aug 2013 15:26 WIB

Eggy Sudjana Dipalak Warga Saat Kampanye

Rep: andi khbal/ Red: Taufik Rachman
Eggi Sudjana
Foto: antara
Eggi Sudjana

REPUBLIKA.CO.ID,SURABAYA -- Calon gubernur perseorangan, Egi Sudjana mengaku selalu dimintai uang oleh masyarakat yang dijumpainya saat berkampanye. Dia menuding, indikasi politik uang dalam Pemilukada Jatim ini tergolong tinggi.

"Karena masyarakat terbiasa meminta uang saat didatangi figur calon pemimpinnya," kata Egi saat dikonfirmasi Republika, Sabtu (24/8).

Dia mengatakan, sebagai calon independen pihaknya sangat dirugikan dalam kampanye. Menurutnya, para kandidat partai politik gagal mendidik masyarakat, dan hanya menjadikan uang sebagai alat komunikasi.

Komisioner Bawaslu Divisi Pengawasan dan Penindakan, Sri Sugeng mengatakan, potensi adanya politik uang saat kampanye memang ada. Hanya saja, pihaknya tidak selalu mendapat laporan kegiatan tersebut.

Menurutnya, kalaupun pasangan calon nomor urut 4 Khofifah - Herman diduga melakukan aktifitas bagi-bagi uang di Jombang dan Mojoagung, Senin (19/8) lalu, itu karena kebetulan ada yang tidak suka dan mencatatnya. "Biasanya tim pemenang dari lawan politik yang kebetulan berada di dekat kampanye," ujarnya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement