REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK- Menlu RI Marty Natalegawa dalam pertemuannya dengan Deputi Sekjen PBB pada Senin (26/8) di Markas Besar PBB di New York menegaskan sikap Indonesia yang mengecam penggunaan senjata kimia di Suriah. Senjata kimia telah mengakibatkan jatuhnya korban warga sipil yang tidak berdosa.
"Masyarakat internasional tidak dapat membiarkan semakin memburuknya situasi di Suriah. Jika terbukti, penggunaan senjata kimia menandai titik terendah dalam konflik di Suriah" ujar Marty dalam rilis yang diterima Republika.
Marty mengatakan, Indonesia perlu memberikan dukungan kepada upaya investigasi PBB atas dugaan penggunaan senjata kimia di Suriah. Begitu pula, masyarakat internasional perlu memastikan agar pelaku tindakan tidak berperikemanusiaan tersebut mempertanggungjawabkan perbuatannya.
Pandangan tersebut disampaikan Marty dalam pembicaraannya dengan Wakil Sekjen PBB mengenai berbagai perkembangan di Timur Tengah akhir-akhir ini.Secara khusus, Menlu RI kembali menegaskan perlunya peran utama PBB, khususnya DK PBB dalam menyelesaikan berbagai situasi yang dapat mengancam perdamaian dan keamanan internasional.