REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perhelatan 'Miss World 2013' Indonesia menuai penolakan dari sejumlah ormas di Tanah Air, termasuk Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan Muhammadiyah. Sayangnya, aspirasi penolakan tersebut tak didengarkan oleh pemerintah ataupun pihak penyelenggara Miss World.
Bendahara PP Muhammadiyah, Anwar Abbas, mengaku sangat menyayangkan hingga kini pemerintah belum mengambil tindakan untuk membatalkan Miss World. Ia mengatakan umat Islam adalah kaum mayoritas di Indonesia dan jelas-jelas menolak adanya ajang ini.
"MUI telah bagus memberikan keputusan tegas untuk menolak, sehingga bisa menganulir tindakan penolakan ekstrim yang bisa saja terjadi di kemudian hari," kata Anwar.
Menurutnya, ajang seperti ini tak tepat digelar di negeri seperti Indonesia. Selain tak cocok dengan budaya indonesia yang penuh kesopanan dan islami, ajang ini dianggapnya merendahkan martabat perempuan.
"Masa ya perempuan dikonteskan seperti barang saja, masalah cantik itu kan relatif, ajang seperti ini tak benar," ujar Anwar.
Pun, ia menyayangkan hingga kini pihak penyelenggara tetap tak berkutik menanggapi penolakan ini. Justru persiapan tetap dilakukan dan malah membuat iklan yang mengatasnamakan ormas islam besar mendukung, padahal itu hanya oknum.
Anwar menyadari aspirasi umat Muslim dalam menyikapi hal-hal yang banyak mudharatnya seperti Miss World salah satunya ini, jarang dijadikan rekomendasi oleh pemerintah Indonesia sekarang.