Kamis 29 Aug 2013 18:02 WIB

PBB Butuh Waktu Lengkapi Investigasi Senjata Kimia Suriah

Rep: Nur Aini/ Red: Ajeng Ritzki Pitakasari
Tim Investigasi PBB tiba di Suriah untuk menyelidiki dugaan penggunaan senjata kimia di pinggiran kota Damaskus.
Foto: AP PHOTO
Tim Investigasi PBB tiba di Suriah untuk menyelidiki dugaan penggunaan senjata kimia di pinggiran kota Damaskus.

REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon mengumumkan penyelidik PBB yang menginvestigasi dugaan serangan senjata kimia Suriah akan meninggalkan negara tersebut pada Sabtu mendatang. Dia menyatakan lembaga butuh waktu untuk melengkapi investigasi mereka.

Ban mengatakan penyelidik akan melengkapi investigasi mereka pada Jumat dan meninggalkan Sruiah pada Sabtu. Mereka akan melaporkan hasilnya pada Ban.

Merespons ketegangan tinggi mengenai kemungkinan intervensi militer Barat untuk menanggapi serangan senjata kimia, Ban mengatakan semua pendapat harus didengar sebelum membuat keputusan.

Komentar Ban datang setelah tim masuk Douma, luar Damaskus, untuk menyelidiki area dimana aktivis mengatakan telah menemukan roket dengan senjata kimia pada 21 Agustus.

Badan kemanusiaan mengatakan sedikitnya 355 orang tewas dan 3.000 orang terluka karena senjata kimia pekan lalu. Penyelidik PBB akan menguji sampel dari lokasi dan melakukan wawancara dengan mereka yang terluka selama kunjungan di Douma.

Ban mengatakan dia telah berbicara dengan Barack Obama. Pemerintah AS telah menyimpulkan senjata kimia telah digunakan dan pemerintah Suriah yang melakukannya.

"Saya mengatakan kepada Obama kami akan berbagi informasi dan analisis sampel serta bukti dengan anggota Dewan keamanan dan anggota PBB umumnya, " ujar Ban dikutip Al-Jazeera, Kamis (29/8)

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement