REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Perhitungan suara yang dilakukan PKB pada Pemilukada Jawa Timur 2013 mulai mengkhawatirkan. Pada posisi 68 persen, selisih perolehan kedua calon pasangan yang tengah bersaing semakin tipis.
Dalam versi perhitungan suara tersebut, Khofifah Indar Parawansa-Herman S Sumawiredja memang menempati posisi tertinggi yakni 42,33 persen, diikuti Soekarwo-Saifullah Yusuf 41,80 persen. Kemudian, Bambang DH-Said Abdullah 12,52 persen dan Egi Sudjana-M Sihat hanya 2,57 persen.
"Kita berdoa saja semoga tidak terus terkejar," kata Sekjen DPP PKB, Imam Nachrowi pada Republika di Posko Khofifah-Herman, Jumat (30/8).
Menurutnya, perhitungan suara belum selesai, dan hanya versi yang dilakukan PKB lah yang benar-benar diyakini keakuratannya. Namun, untuk mempersiapkan ketertinggalan, dia menambahkan, pihaknya mengantisipasi dengan temuan kecurangan.
Imam menyebutkan, timnya tengah memantau seluruh proses perhitungan suara. Dan dia memperoleh banyak laporan menyimpang selama masa pemungutan suara kemarin. Menurutnya, PKB sudah mempersiapkan teknis penguatan bukti dan saksi sebagai modal melawan kecurangan tersebut. "Fakta itu yang nanti akan kami suguhkan. Kami harap keadilan bisa ditindaklanjuti," ujarnya.
Kemudian saat ditanya atas kemungkinan berkoalisi dengan PDI Perjuangan dalam mengungkap potensi kecurangan, kata Imam, pihaknya belum berfikir sampai ke tahap tersebut. Saat ini PKB akan fokus mengurus elektabilitas Khofifah-Herman semasa perhitungan suara.