REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- PT Jogja Pasthika Daya, PT Surya Energy Solutions dan PT Kepco Company Engineering akan bekerja sama dengan Pemerintah Kabupaten Kulonprogo.
Hal itu dikemukakan Presiden Direktur PT Jogja Pasthika Daya, Tonny Dradjad Susriyadi. Baru-baru ini pihaknya sudah melakukan paparan mengenai power plant atau perencanaan pembangunan pembangkit listrik. Sebagai investornya, PIC KEPCO Company Engineering dari Korea, sedangkan PT Jogja Pasthika Daya membuat studi kelayakan pembangunan power plant, jelas dia.
Beberapa waktu yang lalu, Tonny menambahkan, PT Jogja Pasthika Daya dan PT Surya Energy Solutions bersama PIC KEPCO Company Engeneering, sudah melakukan studi lapangan di kecamatan Galur Kabupaten Kulon Progo. Hasil dari studi lapangan tersebut sangat bagus jika di wilayah Kulon Progo dibangun pembangkit listrik dengan pembangunan Powerplan tahap awal sebesar 2 x 165 MW dan kisaran investasi Rp 6 triliun.
Sementara itu, Kang Kwang HEE dari PIC KEPCO Company Engeneering mengatakan, power plant yang akan dibangun di wilayah Kulon Progo ini sangat strategis. Bahan bakarnya batu bara berasal dari Kalimatan yang masih wilayah Indonesia, sehingga harganya masih bisa terjangkau.
Dia berharap lokasinya dekat dengan sungai dan laut. Limbah listrik yang berupa debu tidak akan mencemari sungai maupun laut, karena akan dijual sebagai bahan tambahan semen.
Untuk perencanaan hingga selesai pembangunan dibutuhkan sekitar tiga tahun. Menurut analisis ekonomi hasil penelitian, uang modal akan kemabli dua tahun jika pinjam modal jangka waktu lima tahun dengan bunga sebesar 9 persen.