REPUBLIKA.CO.ID, BANJARNEGARA -- Menteri Kehutanan, Zulkifli Hasan mengatakan jumlah titik api di Riau sudah mulai berkurang.
''Masih ada 20 titik api,'' kata Zulkifli seusai acara Pecanangan Penanaman Lima Juta Pohon di Banjarnegara yang berlangsung di Taman Rekreasi Seruling Mas, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah (Jateng), Sabtu (31/8).
Ditegaskan Zulkifli, sejak operasi pemadaman digelar, jumlah titik api kini di deteksi tinggal 20 titik dari lebih 200 titik api yang sebelumnya didapati satelit BMKG.
''Alhamdulilah dengan dibantu cuaca yang baik, saya berharap masalah kebakaran hutan di Riau bisa diselesaikan dengan tuntas,'' harapnya.
Namun, lanjut Zulkifli, pihaknya tetap terus waspada mengingat cuaca ektsrim bisa jadi meningkat lagi. ''Karena itu kita terus evaluasi,'' terangnya yang mengungkapkan, pemadaman api tetap dilakukan melalui darat.
''Tapi jika medannya sulit, kita menggunakan hujan buatan atau menggunakan bom air,'' tegas Zulkifli.
Zulkifli menyarankan kepada masyarakat untuk menghindari membuka lahan dengan cara membakar. ''Jika ada yang sengaja membakar hutan harus diambil tindakan tegas, polisi bisa menindak, hukumannya lima tahun penjara,'' pintanya.
Lebih jauh Zulkifli mengatakan bahwa saat ini Kementrian Kehutanan (Kemenhut) sedang gencar mengkampanyekan Gerakan Penanaman Satu Milyar Pohon di seluruh Indonesia.
''Menanam 10 pohon satu orang sudah memberikan manfaat gratis untuk kebutuhan air dan oksigen bagi kehidupan kita semua,'' jelas Menhut yang sangat mendukung penuh upaya Kabupaten Banjarnegara dengan pencanangan Banjarnegara Hijau.
''Banjarnegara merupakan salah satu kabupaten terbaik dalam menanam pohon. Apalagi Banjanegara sangat peduli dengan sungai Serayu. Merawat Serayu berarti merawat peradaban. Jadikan Banjanegara sebagai kabupaten konservasi,'' tutur Zulkifli.
Hadir dalam acara Pecanangan Penanaman Lima Juta Pohon di Banjarnegara, Wakil Ketua DPR, Taufik Kurniawan dan Bupati Banjarnegara, Sutejo Slamet Utomo. ''Kepedulian kami sangat besar untuk pelestarian alam dan menjadikan Banjarnegara ijo royo-royo. Kami satu-satunya kabupaten yang memiliki peraturan daerah (Perda) tentang aliran sungai,'' papar Bupati Banjarnegara.