REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA – PT Merpati Nusantara Airlines (Persero) bisa bernafas lega. Pasalnya kucuran bahan bakar pesawat atau pasokan avtur kembali dibuka PT Pertamina (Persero) untuk wilayah Surabaya. Namun, untuk wilayah Yogyakarta, keran avtur dari Pertamina masih tertutup untuk Merpati.
Direktur Utama PT Merpati Nusantara Airlines (Persero) Asep Eka Nugraha mengatakan, masalah antara Merpati dan Pertamina telah diselesaikan secara baik. ‘’Hanya distop sejam avturnya,’’ kata dia kepada ROL, Ahad (1/9) sore.
Menurut Asep, penyetopan hanya terjadi pada 18.00 sampai 19.00 WIB untuk wilayah Surabaya pada Jumat lalu. Setelah melakukan pertemuan dan bernegosiasi Pertamina menyetujui untuk kembali memasok bahan bakar jenis avtur.
PT Pertamina menutup kucuran keran avtur karena utang avtur Merpati ke perusahaan energi nasional itu melebihi batasan yang telah disepakati sebesar Rp 100 miliar. Kini utang avtur Merpati Rp 108 miliar.
Kini, kata dia, pihaknya sedang mengadakan program pengetatan pemakaian bahan bakar. Pengetatan itu dengan cara pengaturan pesawat serta tata cara penerbangan yang efektif dan efisien.
Asep menegaskan, pihaknya akan terus menekan utang yang membelit perusahaan secara bertahap. Persoalannya, utang tersebut sudah menggunung sebelum Asep menjabat sebagai direktur utama. Pembayaran terus dilakukan setiap hari.
Juru Bicara Pertamina Ali Mundakir mengatakan, kucuran avtur untuk wilayah Surabaya sudah mulai dibuka. Namun, hingga kini, pasokan avtur di wilayah Yogyakarta masih tertutup untuk Merpati. ‘’Besok akan dilakukan pembicaraan,’’ kata dia.