REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Presiden Barack Obama akan mengundang Senator John McCain ke Gedung Putih, Senin (2/9). Obama tampaknya akan berkompromi dengan mantan musuh dalam pemilihan Presiden 2008, untuk memasukan gagasan intervensi militer Amerika Serikat ke Suriah.
Pekan lalu, Obama mengumumkan akan meminta persetujuan kongres untuk melakukan serangan militer kepada rezim Bashar al Assad. Oleh karena itu Pemerintahan Obama saat ini sedang berusaha menggalang dukungan, baik dari anggota kongres, senator dan rakyat Amerika Serikat.
Di satu sisi, pertemuan dengan McCain ini dimaksudkan untuk memuaskan sebagian pihak yang menilai Obama tak berbuat cukup. Khususnya ketika Amerika Serikat mengklaim militer Suriah menyerang dengan menggunakan gas sarin dan menewaskan 1.429 warga, 400 diantaranya anak-anak.
Namun di sisi berbeda, beberapa anggota parlemen dari partai Republik dan Demokrat tak ingin melihat aksi militer tersebut. Ahad kemarin, Menteri Luar Negeri John Kerry mengatakan Amerika Serikat telah menemukan bukti fisik terbaru.
Bukti itu berupa sampel darah dan rambut, yang didalamnya mengandung gas sarin. Kemungkinan bukti tersebut ada ketika terjadi serangan pada Rabu, 21 Agustus lalu. Kerry mengatakan, Amerika Serikat harus merespon bukti terbaru itu.